Nah, kali ini saya mewawancarai seorang pedagang es cendol. Kita semua pasti sudah pernah mendengar minuman yang satu ini bukan? Ya Es cendol adalah minuman manis dari gula merah  yang berpadu dengan segarnya es.Â
Ibu Nur Asyah adalah seorang pedagang Es cendol di sekitaran Gerbang 4 Universitas Negeri Medan. Ibu ini berusia 50 tahun. Ibu Nur bekerja sebagai pedagang Es cendol selama sudah 5 tahun lamanya. Adapun bahan yang dipakai ibu Nur dalam membuat Es cendol adalah : Cendol, Santan, Gula merah, Gula putih, dan es.
Pedagang es cendol sekarang ini sudah jarang ditemukan, karena banyaknya pesaing dari penjual minuman dingin yang lagi tren saat ini seperti boba dan banyak lagi. Â Adapun alasan ibu ini memilih untuk berdagang es cendol adalah karena untuk mencari kesibukan dan menambah uang pendapatan dalam keluarga. Tidak disangka jualan ibu Nur ini selalu laris manis setiap saya melewati gerbang 4 Universitas Negeri Medan.Â
Mengapa tidak? Tak hanya harganya yang sangat ramah pada kantong, tempat Ibu ini berjualan juga sangat strategis yang berada di pertengahan  UINSU , Unimed, dan SMP. Ibu ini juga sangat ramah pada pembelinya. Tak heran sangat banyak pelanggan ibu Nur dikalangan siswa smp dan mahasiswa. Belum lagi cuaca Medan yang terkenal panas membuat siapapun pasti akan membeli minuman manis dan segar ini.
Ibu Nur Asyah mulai berjualan pada pukul 10.00 wib- 18.00 wib pada hari senin sampai sabtu. Dan menjual es cendol mulai dari harga Rp. 2.000,- Adapun modal perhari yang dikeluarkan ibu ini adalah berkisar Rp.200.000,- keatas. dan Ibu ini mendapatkan untung tiap harinya Rp.200.000,-. Â
Tak disangka dalam menjual Es cendol ini sangat menguntungkan. Dalam berdagang, pasti ada suka duka yang dialami tiap pedagang. Sama seperti Ibu Nur, Ia juga memiliki suka duka dimana sukanya pada saat cuaca terik, dagangan Ibu Nur akan laris, Dukanya dimana saat cuaca mendung/hujan, pembeli sepi yang membuat dalam seharinya dagangan bisa tidak habis dan modal tidak tertutupi.
Berikut Grafik dari penghasilan Bu Nur Asyah perharinya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H