Mohon tunggu...
Citra Ika Prasetya
Citra Ika Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Akun berbagi tulisan, ide, dan gagasan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Problematika dan Pemecahan Masalah Penggunaan Teknologi dalam Mewujudkan Lingkungan Belajar Abad 21

24 Maret 2024   12:10 Diperbarui: 24 Maret 2024   13:06 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan teknologi membawa perubahan dalam kehidupan. Dewasa ini manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal tersebut yang menjadikan teknologi sebagai kebutuhan wajib bagi semua orang. Kebutuhan teknologi dirasakan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa baik berupa teknologi sederhana atau teknologi digital. Kehadiran teknologi saat ini sebagai elemen yang penting bagi kehidupan mulai dari hanya sekadar hiburan sampai dengan penyelesaian pekerjaan.

Era globalisasi teknologi saat ini pada dasarnya berimbas pada perkembangan pendidikan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat tidak dapat dihindari lagi dalam dunia pendidikan. Hal tersebut yang menjadi perhatian khusus bahwa pasti akan ada permasalahan yang timbul. Akan tetapi hal tersebut harus dihadapi agar melalui pendidikan dapat menjawab tantangan zaman, khususnya dalam mewujudkan lingkungan belajar abad 21.

Lingkungan belajar abad 21 merupakan perwujudan dari perkembangan masyarakat mulai dari yang tradisional sampai dengan masyarakat yang informatif. Masyarakat yang informatif merupakan pengaruh dari penggunaan teknologi seperti komputer, gawai, dan jaringan yang semakin berkembang, sehingga mengantarkan masyarakat beralih dari offline menjadi individu yang memanfaatkan teknologi online. Berdasarkan data yang dikutip dari artikel ilmiah yang ditulis oleh Rahayu, dkk. (2022) menyampaikan bahwa tercatat pengguna internet di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 88,1 juta orang dan saat ini telah meningkat menjadi sebanyak 196,7 juta atau 73,7 persen dari populasi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi menjadi hal yang tidak bisa dihindari, termasuk dalam dunia pendidikan. Masuknya teknologi dalam dunia pendidikan sebagai bentuk perwujudan lingkungan belajar abad 21. Berdasarkan uraian tersebut menjadi gambaran singkat mengenai perkembangan teknolog, artikel ini mengupas mengenai masalah dan solusi yang terjadi di satuan pendidikan dalam mewujudkan lingkungan belajar abad 21. Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan ditemukan permasalahan mengenai mewujudkan lingkungan belajar abad 21 yang melibatkan teknologi pembelajaran.

Pengaruh Perangkat Gawai terhadap Perubahan Karakter Peserta didik

Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, pada dasarnya sekolah mitra memberikan izin kepada peserta didik untuk membawa gawai ke sekolah. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menunjang kualitas pembelajaran dalam mewujudkan lingkungan belajar abad 21. Akan tetapi hal tersebut memiliki dampak yang negatif terhadap karakter peserta didik. Fasilitas berupa perizinan penggunaan gawai di lingkungan sekolah disalahgunakan oleh peserta didik. Gawai tersebut untuk bermain game. Selain itu, disebabkan oleh gawai rasa saling menghormati baik kepada pendidik atau sesama peserta didik menjadi kurang baik. Seperti contohnya ketika pendidik menyampaikan informasi di depan kelas, peserta didik tidak menghiraukan dan sibuk sendiri dengan gawainya. Hal tersebut yang menjadi perhatian khusus dari dampak penerapan gawai dalam pembelajaran

Melihat permasalahan tersebut, sekolah mitra tidak tinggal diam untuk melakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan adalah dengan membatasi penggunaan gawai dan hanya digunakan untuk kepentingan pembelajaran melalui izin yang ketat. Ketika jam pelajaran pertama pendidik menginstruksikan kepada peserta didik untuk mengumpulkan gawai masing-masing pada tempat yang sudah disediakan. Selanjutnya gawai tersebut dikumpulkan oleh ketua kelas di ruangan yang sudah ditentukan. Gawai tersebut dikembalikan ketika akhir pelajaran. Tetapi ketika pendidik ingin menggunakan gawai dalam menunjang pembelajaran, peserta didik diizinkan menggunakan gawai dengan menyertakan surat izin dari pendidik yang bersangkutan.

Kualitas Jaringan Internet

Mewujudkan lingkungan belajar abad 21 yang melibatkan teknologi digital pada dasarnya membutuhkan dukungan dari kualitas jaringan internet yang baik. Berdasarkan pengamatan kualitas jaringan internet di sekolah mitra kurang memadai dalam mewujudkan lingkungan belajar abad 21. Jaringan internet yang ada di sekolah mitra tidak menjakau seluruh lingkungan sekolah. Hal tersebut yang menjadi permasalahan apabila pendidik hendak melakukan pembelajaran berbasis digital yang memanfaatkan jaringan internet. Selain itu, jaringan internet yang disediakan kurang mendukung jika disambungkan dengan berbagai perangkat.

Melihat permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara meningkatkan kualitas internet di sekolah mitra. Tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan memasang router di setiap kelas, sehingga kualitas internet merata di setiap lingkungan sekolah. Selain itu, pendidik dan peserta didik diberikan akses untuk menjangkau jaringan internet dengan pembatasan agar tidak disalahgunakan.

Sarana dan Prasarana yang Memerlukan Pemeliharaan

Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan mengenai sarana dan prasarana di sekolah mitra diperoleh informasi bahwa sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan. Seperti contohnya mengenai LCD proyektor ditemukan ada beberapa kelas yang tidak berfungsi. Selain itu terdapat kelas yang masing menggunakan kabel proyektor model lama yang berbentuk VGA, sehingga tidak sesuai dengan laptop atau komputer model baru yang menggunakan HDMI , USB, atau PD. Kabel proyektor model lama rawan bengkok pada bagian colokan, sehingga tidak bisa dihubungkan dengan laptop atau komputer meski menggunakan model yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun