Mohon tunggu...
Citra Eka Meliani
Citra Eka Meliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Solusi Alternatif Problematika Pembelajaran Daring dengan Metode Home Visit

28 Juli 2021   23:39 Diperbarui: 29 Juli 2021   00:07 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sleman – Pandemi Covid-19 yang telah mewabah di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini telah banyak memberikan perubahan terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami dampak terbesar diantaranya yaitu bidang pendidikan dan ekonomi. Menanggapi hal tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik bagi seluruh mahasiswa aktif UPI yang memenuhi syarat untuk melaksanakan secara daring. Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik UPI kali ini lebih difokuskan kepada pengembangan desa melalui bidang pendidikan dan ekonomi (MDBPE MBKM), sesuai dengan sasaran bidang yang paling terdampak selama masa pandemi.

Kegiatan KKN tematik UPI dalam bidang pendidikan ini dilaksanakan salah satunya di SD Negeri Karangasem, Condongcatur, Depok, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan. Proses pembelajaran di SD Negeri Karangasem tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya, yakni dilaksanakan secara daring sejak Maret 2020. Sholeh (2021, hlm. 81) mengemukakan bahwa sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan  jaringan internet.  

Pembelajaran daring yang dinilai efektif dilakukan selama masa pandemi ini tentunya juga ditemukan beberapa kendala selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Beberapa kendala yang dialami oleh peserta didik maupun guru di SD Negeri Karangasem diantaranya adalah (1) keterbatasan sarana prasarana atau fasilitas yang menunjang sistem pembelajaran daring seperti handphone/gawai, laptop, dan komputer, (2) keterbatasan durasi pembelajaran jika melewati virtual meeting room, (3) keterbatasan konektivitas jaringan di setiap daerah yang berbeda-beda, serta (4) ketersediaan kuota internet memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Pembelajaran daring sendiri tentunya memiliki kelebihan, tantangan, dan kekurangan. Oleh karena itu, salah satu strategi yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik di SD Negeri Karangasem adalah dengan melakukan metode home visit. Home visit adalah suatu kegiatan atau metode pendukung layanan bimbingan dengan cara kunjungan yang dapat membantu menyelesaikan problematika peserta didik serta mengoptimalkan pembelajaran. Menurut Cyster, Clift, dan Battle (1980) mengemukakan bahwa berdasarkan survey yang dilakukan oleh National Foundation for Educational Research (NFER) kepada kurang lebih 1700 sekolah dasar dari berbagai jenis, ditemukan seperlima dari jumlah menerapkan metode home visit. 

Pelaksanaan metode home visit di SD Negeri Karangasem sendiri dibagi menjadi beberapa tahap dasar, diantaranya yaitu (1) Membagi peserta didik menjadi kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang dengan jarak rumah yang berdekatan dan membagi jadwal kunjungan; (2) melakukan kunjungan sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, menyampaikan materi pembelajaran, dan penugasan; serta (3) refleksi, monitoring, dan evaluasi. Tahap-tahap tersebut dapat dikatakan sebagai strategi dasar dalam pelaksanaan home visit selain untuk mengoptimalkan pembelajaran, juga sebagai cara tenaga pendidik atau guru mencari tahu lebih banyak informasi siswanya seperti potensi, minat, cara belajar, dan sebagainya. Penerapan home visit dilakukan dengan kata lain untuk menjalin komunikasi yang lebih intensif dan efektif dengan orang tua dan anak. 

Antusiasme siswa kelas 3 SD Negeri Karangasem dalam mengikuti pembelajaran dengan metode home visit pun terlihat tinggi. Mereka menjadi lebih semangat dan lebih siap dalam melaksanakan kegiatan belajar. Penyampaian materi selain menggunakan buku, didukung dengan media pembelajaran seperti penayangan video dan poster infografis yang mampu menarik perhatian peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, mudah dipahami, dan tidak terasa lama. Hal ini sejalan penelitian yang dilakukan oleh Sholeh (2021) yang menyatakan bahwa hasil implementasi pendekatan home visit memiliki pengaruh yang positif terhadap kompetensi peserta didik dalam belajar di sekolah dasar, penghubung sekaligus upaya untuk mengatasi problematika peserta didik, serta meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa metode home visit adalah salah satu solusi alternatif yang efektif untuk pembelajaran di masa pandemi ini. 

Referensi:

Cyster,  R,  Clift,  P., & Battle,  S. (1980). Parental Involvement in Primary Schools. Windsor: NFER.

Sholeh, A. (2021).  Implementasi Pendekatan Home Visit Upaya Mengatasi Problematika Pembelajaran Daring pada Siswa Sekolah Dasar Di Masa Pandemic Covid–19. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 5(1), 80-89. doi: https://doi.org/10.21067/jbpd.v5i1.5155.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun