Pendidikan inklusi merupakan salah satu pendekatan dalam penyelenggara pendidikan yang mengedepankan kesempatan belajar bagi semua indidvidu, tanpa memendang perbedaan kemampuan, keberagaman, atau kondisi fisik maupun mental. Pada Pasal 31 ayat 1 Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yang menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Penyelanggaran pendidikan inklusif bertujuan untuk menciptakan masyarakat indonesia yang inklusif. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menyelenggarakan sekolah yang menerapkan ssaistem pendidikan inklusi.
Di samping itu, masih terdapat beberapa permasalahan yaitu berupa terbatasnya jumlah tenaga pendidik yang memahami pendidikan inklusi. Hal ini menjadi penghambat kebijakan kurikulum dan proses pembelajarannya. Padahal, tenaga pendidik merupakan dasar utama untuk menciptakan inklusifitas pada sistem pendidikan di Indonesia.
Selain itu, belum meratanya penyelenggaraan sistem pendidikan yang inklusi mengakibatkan anak penyandang disabilitas yang tidak dapat mengakses layanan pendidikan inklusi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017, hanya sebesar 18% dari jumlah total 1,6 juta anak penyandang disabilitas yang telah memperoleh layanan pendidikan inklusi di Indonesia.
Mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Pendidikan inklusif juga dapat memberikan manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti meningkatkan kepercayaan diri, kemandirian, meningkatkan rasa toleransi, mendorong pemikiran terbuka, peningkatan interaksi sosial, peningkatan aksesbilitas, dan peningkatan hak semua orang. Maka dari itu pendidikan inklusi berperan penting dalam mendorong perkembangan melalui pendekatan pembelajaran yang adaptif dan inovatif.
