Mohon tunggu...
Citra Diamantina Pramayanti
Citra Diamantina Pramayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas PGRI Argopuro Jember

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Inspiratif Mahasiswa KKN Posko 233 dalam Penjaringan Anak Tidak Sekolah

2 Agustus 2024   21:37 Diperbarui: 5 Agustus 2024   20:50 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di Desa Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, seorang siswi bernama Febria (16 tahun) terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena jauhnya jarak tempuh ke sekolah pilihannya, SMK 3 Kreongan. Meskipun sempat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dua minggu kemudian ia harus berhenti karena kendala transportasi. Ibunda Febria merasa tidak mampu mengantar putrinya setiap hari ke sekolah yang begitu jauh.

Melihat kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Posko 233 berupaya menjaring kembali anak-anak putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikan. Mahasiswa KKN kolaboratif Kranjingan mendekati keluarga dan masyarakat, menawarkan solusi serta dukungan yang diperlukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi.

Salah satu inisiatif mereka adalah mengajak Febria untuk melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darul Hikmah, Kranjingan. Pondok ini memiliki program jurusan tata busana yang sesuai dengan minat Febria sejak awal. Selain itu, lokasinya dekat dengan rumah Febria. Dengan bergabung di pondok pesantren ini, Febria dapat melanjutkan pendidikan formalnya dengan lebih mudah.

Langkah yang diambil oleh mahasiswa KKN Posko 233 ini menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan kepedulian, anak-anak yang menghadapi kendala dalam pendidikan masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Program penjaringan ini tidak hanya membantu individu seperti Febria, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat luas untuk mendukung pendidikan anak-anak.

Pendekatan yang dilakukan mahasiswa KKN meliputi sosialisasi, pendampingan, serta penyediaan informasi mengenai alternatif pendidikan yang lebih aksesibel. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan orang tua, diharapkan semakin banyak anak-anak putus sekolah yang dapat melanjutkan pendidikannya.

Kisah Febria adalah salah satu dari banyak cerita di Desa Kranjingan yang kini sedang berubah berkat inisiatif mahasiswa KKN. Mereka membuktikan bahwa semangat dan dedikasi untuk pendidikan dapat membuka jalan menuju perubahan positif memberikan harapan baru bagi generasi muda.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun