Mohon tunggu...
Citra Nurmala Dewi
Citra Nurmala Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Bismillah..

Alumni Fisipol Unpatti • Assistant Store Manager

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Transformasi Gaya Tuntutan Pemuda di Era Kekinian, Serta Catatan Kritis kepada Pemerintah

3 November 2015   09:23 Diperbarui: 3 November 2015   09:50 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

[Refleksi 87 Tahun Sumpah Pemuda] Zaman yang sudah semakin maju, mengharuskan setiap orang muda untuk dapat ikut ke dalam arus perubahan yang semakin cepat. Era digital yang kini sedang dijalani oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, membuat pemuda juga harus bergerak lebih aktif dan dinamis. Penyediaan internet serta portal-portal yang kini menjadi ikon dalam perkembangan zaman menuntut perubahan signifikan dari pemuda dalam penyampaian gagasan dan ide kreatif mereka.

Mari kita lihat sisi lain dari pemuda-pemuda yang sampai saat ini bahkan masih menggunakan metode lama dalam penyampaian ide dan gagasan.

Memperingati 87 tahun Peringatan Sumpah Pemuda, saya masih saja melihat aksi-aksi demonstrasi dimana-mana yang dilakukan oleh (lagi-lagi) mahasiswa. Aksi demonstrasi yang kesemuanya berujung pada anarkisme.

Ini hanyalah pantauan kritis dari sudut pandang saya, yang juga merupakan seorang mahasiswi.

Tidak ada yang salah dengan demonstrasi. Karena pada hekekatnya, demonstarsi merupakan jalan lain yang ditempuh ketika kesepakatan bahkan perubahan tak kunjung didapatkan. Tapi pertanyaannya adalah, apakah dengan terus menerus terpaku pada gaya lama penyampaian aspirasi, suara-suara dari megaphone akan didengar?

Kita tidak lagi berada di zaman awal reformasi. Dimana orde baru, baru saja ditumbangkan sehingga butuh suara-suara lantang dari pengeras suara untuk bisa didengar. Kita sudah berada di 17 tahun era reformasi. Sudah seharusnya pemuda melakukan aksi lain dalam menyampaikan aspirasi.

Adalah benar adanya jika mahasiswa sebagai “agen of change” dan “agen of control” dari pemerintah melakukan tindakan pengawalan dalam setiap kebijakan yang dibuat. Namun tentu saja masih banyak juga cara lain yang dapat dilakukan untuk mengawal kepentingan rakyat.

Sudah tidak pada zamannya lagi retorika yang berlebihan tanpa menghasilkan praktek yang konkrit. Negara tidak hanya berbicara seputaran politik dan ekonomi. Tetapi juga berbicara mengenai sosio-humaniora, budaya, dan hal-hal lain yang bisa dilakukan oleh pemuda era kekinian dalam menyampaikan kontribusi baik berupa gagasan cerdas maupun tindakan nyata.

Sudah saatnya pemuda bersama-sama dengan pemerintah bersinergi,bersama-sama memikirkan usulan kreatif dalam penyelesaian permasalahan yang ada di masyarakat tanpa saling menyalahkan dan menghujat kinerja.

Kemudian pemerintah juga harus lebih pro aktif dan legowo dalam mendengar gagasan maupun kritikan dari orang-orang muda. Memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk ikut berkontribusi dalam upaya memajukan serta perbaikan permasalahan rakyat. Dan secara bersungguh-sungguh berupaya menyelesaikan permasalah social yang menghimpit rakyat serta Negara.

Pemuda adalah bagian dari masa depan suatu bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun