Di Indonesia berbagai kasus bully sudah tidak asing lagi didengar, tindakan bullying tidak hanya sebatas penyiksaan fisik tapi juga psikis dengan melalui tindakan, perkataan seperti mengucilkan dan menceritakan hal buruk seseorang juga termasuk tindakan bullying.
Menurut Smith dan Thompson bully diartikan sebagai "Seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya. Tingkah laku buli yang dimaksudkan termasuk tindakan yang bersifat mengejek, penyisihan sosial, dan memukul."
Ada 4 faktor yang dapat menyebabkan seseorang berperilaku bullying yaitu :Â
dari faktor media massa
dari faktor keluarga,Â
dari faktor lingkungan, danÂ
dari teman sebaya.Â
Bullying memicu masalah kesehatan bagi anak sekolah terutama anak pada jenjang sekolah dasar, karena mereka berhubungan dengan berbagai masalah penyesuaian termasuk kesehatan mental yang buruk juga perilaku kekerasan.Â
Dampak akibat dari bullying yang akan terjadi pada pelaku dan korban. Pelaku akan memiliki watak keras, dan merasa memiliki kekuasaan, lalu korban bullying akan merasa cemas, bahkan depresi yang dapat berakhir dengan bunuh diri.
Korban bullying akan berkaca dari tindakan apa yang pernah diterima, tindakan ekstrim lainnya korban akan melakukan balas dendam pada pelaku bullying yang tentu saja dalam bentuk yang lebih ekstrim.
Usia anak anak sekolah dasar disebut masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional untuk menghadapi hal-hal baru, mulai bertanggung jawab pada perilaku yang mereka lakukan dan meniru dari apa yang dilihat. Banyak kasus bullying yang mengakibatkan siswa tidak mau berangkat sekolah, karena merasa dijaili oleh temannya.Â