Mohon tunggu...
citraa purnamasarii
citraa purnamasarii Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

sukaa masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku Worldview Islam

8 November 2024   23:17 Diperbarui: 9 November 2024   03:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Identitas Buku
 
    Judul Buku   : Kumpulan Bahan Mata Kuliah Worldview Islam
 
    Penulis         : Ust. Agus Riyadi, S.Pd.I., M.Pd.
 
                           Ust. Rahmat Mulya Nugraha, M.Pd
 
    Tebal Buku   : 220 halaman
 
    Penerbit        : Condong Press
 
    Tahun Terbit : 2022
 
B. Intisari Buku
 
Menurut James W. Sire, worldview adalah kerangka berpikir atau kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat fundamental. Fundamental dalam hal ini berarti perspektif hidup yang terkandung dalam jiwa manusia. Wilhelm Dilthey juga menambahkan bahwa pengalaman hidup manusia membentuk karakter dan cara manusia memahami serta merespons kehidupan.

 Pandangan ini juga dipertegas oleh Wittgenstein yang berpendapat bahwa worldview adalah cara berpikir tentang realitas dengan bahasa, yang menolak gagasan bahwa seseorang dapat memiliki pengetahuan objektif tentang dunia.

 Selain pemikiran sekuler, beberapa tokoh agama juga memberikan definisi tentang worldview yang berbeda. Abraham Kuyper, seorang teolog Kristen, menyatakan bahwa worldview adalah sistem kehidupan yang mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan dunia. Sementara dalam perspektif Islam, Sayyid Qutb, mendefinisikan worldview sebagai pandangan hidup yang berasal dari wahyu. 

Pandangan ini mencakup keyakinan dasar dalam pikiran dan hati setiap Muslim yang memberikan gambaran tentang wujud dan realitas di baliknya. Syed Muhammad Naquib al-Attas menambahkan bahwa worldview Islam mengandung pandangan tentang wujud dan kebenaran yang tampak oleh mata hati, yang diturunkan oleh wahyu.
 
Worldview dan sains memiliki hubungan yang erat dalam berbagai aspek. Salah satu kutipan dari Gurol Irzik dalam papernya, "Worldview and their relation to science", menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memberi penjelasan tentang hal-hal yang tidak dapat dijawab hanya dengan worldview. 

Pandangan hidup, sains, dan agama saling terkait dan mengisi, di mana sains memberikan penjelasan rasional dan empiris, sementara agama dan worldview memberi makna lebih mendalam tentang eksistensi dan tujuan hidup. Matthew Orr berpendapat bahwa worldview dapat menggabungkan sains dan agama dalam pemahaman yang holistik tentang dunia dan kehidupan.
      

Dalam konsep Humboldt, worldview dibagi menjadi dua istilah, yaitu: Weltanschauung dan Weltansicht. Weltanschauung adalah pandangan hidup dasar yang esensial, diperlukan oleh akal untuk memahami dunia. Melalui bahasa, pandangan ini menjadi cara utama untuk mengorganisasi dan mengkategorikan pengalaman dunia.

 Sedangkan Weltansicht adalah cara bahasa membentuk cara pandang dan konsep yang lebih kompleks bagi penuturnya dalam memahami dunia. Bahasa, dengan demikian, memainkan peran krusial dalam membentuk worldview dan mengembangkan kerangka pemikiran yang memungkinkan kita untuk menginterpretasikan dunia di sekitar kita.


Worldview juga terkait erat dengan epistemologi, atau teori pengetahuan. Dalam perspektif Islam, epistemologi mencakup prinsip ontologi dan kosmologis. Prinsip ontologi mengacu pada pandangan metafisik tentang Tuhan sebagai realitas tertinggi, sementara alam fisik dianggap sebagai realitas yang relatif. 

Prinsip kosmologis, di sisi lain, berfokus pada pandangan bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan yang memiliki tujuan dan fungsi. Dalam Islam, wahyu adalah sumber utama pengetahuan yang menghubungkan dunia fisik dengan dunia metafisik, membentuk pemahaman tentang realitas yang lebih mendalam.

Karena struktur ontologis dan kosmologis dalam Islam seperti ini, pemahaman tentang realitas dan kebenaran didasarkan pada kajian metafisika terhadap dunia yang tampak (visible world) dan dunia yang tidak tampak (invisible world). Pendekatan yang menyatukan realitas fisik dengan realitas metafisik, serta menghubungkan ayat-ayat kawniyyah (alam semesta) dengan ayat-ayat qauliyah (wahyu), membentuk kerangka epistemologi Islam. Inilah inti dari hubungan antara pandangan hidup Islam dan epistemologi.

Setiap agama dan peradaban memiliki pandangan hidup (worldview), visi, atau prinsip dasar (mabda') yang masing-masing memiliki makna secara etimologis dan terminologis. Terdapat tiga perbedaan utama dalam pandangan hidup antar peradaban, yaitu Islam, Kristen, dan Sekular (Barat). Pertama, worldview sekuler atau Barat cenderung berfokus pada aspek-aspek keduniawian, dengan penekanan pada rasionalitas dan hal-hal yang dapat dibuktikan atau dirasakan melalui panca indra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun