Sekitar pukul 08.15 kami keluar dari mall, menuju pasar malam, sepanjang perjalanan kami disuguhkan lampu yang gemerlap, ditambah becak wisata yang unik di malam hari. Lampu-lampu menghiasi di setiap sisi becak ditambah alunan musik yang amat keras untuk menarik perhatian wisatawan juga ikut meramaikan suasana  disana.
Jalanan sedikit lengang dari wisatawan tidak seramai saat sore tadi, semunay mungkin sama dengan kami meniju pasar malam. Tujuannya kami hanya ingin melihat dan membeli es kelapa yang diceritakan diawal. Kami tidak tertarik makan di sini meskipun perut sudah mulai lapar dan tenggorokan sudah mulai kering . Rencananya kami hanya jalan-jalan saja di pasar malam, setelah itu kami akan mencari kedai makan didekat penginapan.Â
Pemandangan sungai malaka jauh lebih indah ketika malam hari ,, lampu menghiasi didetiap pinghiran sungai, jembatan, pepohonan, indah sekali. Kami tentu saja berjalan di sepanjang jalan, sesekali berhenti untuk beristirahat dan mencari kedai makan. Dari pasar malam ke tempat homestay kami sangat jauh. Tetapi perjalanan kami yang melelahkan seimbang dengan pemandangan yang disuguhkan, kami bisa saja memesan grab untuk pulang, tetapi selain jalanan yang macet kami juga tidak bisa menikmati indahnya kota ini di malam hari.
Kami berjalan di tepian sungai menyusri jembatan kayu yang ini. Kami, lagi lagi membuat video ala-ala vlogger yang super tidak jelas, untuk membuang rasa lelah dan setidaknya membuat kami tidak bosan. Sesekali kami juga berhenti, jauh sekali kami berjalan.Â
Sekian cerita perjalanan kami di Malaka, sampai bertemu di perjalanan lainnya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H