Mohon tunggu...
Citra Aldilla
Citra Aldilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Seorang mahasiswi yang memiliki hobi menulis serta tertarik untuk terjun ke dunia jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi Pendidikan 2024: Ketika Buku Pelajaran Tak Lagi Mengenal Gender

1 Agustus 2024   04:26 Diperbarui: 1 Agustus 2024   05:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   

     Dunia pendidikan Indonesia tengah mengalami perubahan besar-besaran di tahun 2024 ini. Sebuah gerakan yang dimulai dari akar rumput kini berbuah manis, mengubah wajah pendidikan nasional menjadi lebih inklusif dan setara gender. Bermula dari aksi protes  para demonstran di bawah arahan Komite Peringatan International Women’s Day (IWD) Yogyakarta menyatukan suara untuk menuntut kesetaraan hak bagi kaum perempuan yang selama ini dinilai masih dalam kekangan penindasan. Hampir seluruh masyarakat di Tanah Air telah menerapkan kalimat "Bebas Stereotip Gender". Buku-buku pelajaran lama yang sarat dengan pesan bias gender telah diganti dengan materi pembelajaran yang merayakan keberagaman.

     "Dulu, buku pelajaran kita selalu menggambarkan dokter sebagai laki-laki dan perawat sebagai perempuan. Sekarang, anak-anak bisa melihat contoh yang lebih beragam," ujar seorang guru SD di Surabaya.

     Perubahan ini tidak hanya terjadi di tingkat dasar. Perguruan tinggi pun ikut berbenah. Dampak dari perubahan ini mulai terlihat. Jumlah perempuan yang mengambil jurusan teknik dan sains meningkat 30% dibanding tahun lalu. Sementara itu, program studi yang dulu didominasi perempuan seperti Pendidikan Anak Usia Dini kini memiliki komposisi mahasiswa yang lebih seimbang.

     Meski demikian, perjalanan menuju kesetaraan gender dalam pendidikan masih panjang. Beberapa daerah masih mengalami resistensi terhadap perubahan ini. Namun, optimisme tetap tinggi. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, kesetaraan gender dalam pendidikan bukan lagi menjadi isu, melainkan norma yang diterima luas.

     Revolusi pendidikan ini bukan hanya tentang mengubah buku teks atau kurikulum. Ini adalah langkah besar menuju Indonesia yang lebih adil dan setara. Ketika anak-anak tumbuh dengan pemahaman bahwa kemampuan mereka tidak dibatasi oleh gender, maka masa depan bangsa ini akan jauh lebih cerah.

     Kesetaraan gender bukan hanya tentang memberi kesempatan yang sama, tapi juga tentang menghargai keunikan setiap individu. Ini adalah panggilan untuk kita semua - orang tua, pendidik, pemimpin masyarakat, dan setiap warga negara - untuk melihat melampaui stereotip dan merangkul potensi manusia dalam segala bentuknya.

     Mari kita jadikan perjuangan ini sebagai warisan untuk generasi mendatang. Setiap kali kita mendukung kesetaraan, kita menanam benih harapan. Setiap kali kita menentang diskriminasi, kita membangun jembatan menuju masa depan yang lebih adil. Karena pada akhirnya, kesetaraan gender bukan hanya tentang perempuan atau laki-laki - ini tentang merayakan kemanusiaan kita dalam segala keberagamannya. Dan ketika kita melakukan itu, kita tidak hanya mengubah sistem pendidikan - kita mengubah dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun