Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Video Berbagi Praktik Baik

Best Practices diterjemahkan sebagai Praktik Baik merupakan istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk mendiskripsikan pengalaman terbaik praktisi pembelajaran dalam menjalankan perannya. Sedangkan aktifitas Berbagi Praktik Baik difahami sebagai sebuah upaya untuk menyebarluaskan pengalaman terbaik para para guru di sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran. 

Deferensiasi media berbagai menjadi pilihan yang dapat dimanfaatkan untuk mengemas pengalaman terbaik itu. Video menjadi salah satu alternatif media berbagi yang dinilai menarik dan efektif. Rekaman audio visual dalam format video pendek dan diunggah melalui media sosial telah memberikan peluang penyebaran praktik baik menjadi lebih luas.

Kemampuan pengelolaan dan pengemasan Best Practices secara menarik dibutuhkan namun belum semua guru memiliki kompetensi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan awal terhadap para pendidik di SD Muhammadiyah Kronggahan, Yogyakarta. Beragam pengalaman terbaik yang telah dijalankan tidak terbagikan kepada para guru lain. Pada kondisi tersebut dibutuhkan bantuan dapat pengelola pengalaman-pengalaman tersebut menjadi lebih bermanfaat. LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah memberikan kesempatan kepada para dosen untuk berperan dalam masyarakat. Budi Dwi Arifianto, M.Sn. dosen Prodi Ilmu Komunikasi selaku ketua program PKM menginisiasi sebuah program pelatihan pembuatan Video Berbagi Praktik Baik Menggunakan Smartphone. Program tersebut menghadirkan kolaborator Citra Dewi Utami, S.Sn., M.A. dari Prodi Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia Surakarta. Pelatihan dan pendampingan dijalan selama satu semester yang terbagi menjadi beberapa sesi yaitu sesi pelatihan yang mencakup penyampaian materi, pengenalan dan penggunaan peralatan, serta sesi pendampingan produksi.

Materi pengelolaan Berbagi Praktik Baik disampaikan pada tanggal 10 Maret 2022 secara klasikal melalui pemaparan tahap penghimpunan, penuturan, dan pembagian. Para guru diminta menarasikan pengalaman masing-masing  dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi untuk selanjutnya dikemas secara kreatif dan inovatif dalam bentuk video. Tim PKM melakukan mentoring terhadap narasi yang telah dibuat oleh para guru. Gaya penyampaian cerita disesuaikan dengan karakter masing-masing guru, dapat berbentuk ceramah maupun wawancara yang melibatkan guru lain.

Sesi pelatihan untuk pengenalan peralatan bertujuan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan smartphone yang telah dimiliki oleh masing-masing guru serta untuk dapat digunakan memproduksi video pembelajaran. Para guru dilatih menggunakan telepromter berbasis aplikasi android sebagai alat bantu pembacaan narasi. Tim PKM memberikan bantuan berupa seperangkat mini studio produksi yang diletakkan di laboratorium komputer SD Muhammadiyah Kronggahan. Tujuannya agar kegiatan produksi video secara mandiri terus berjalan selepas program.

Hasil pelatihan dan pendampingan dapat diakses melalui kanal Youtube pada tautan berikut https://www.youtube.com/channel/UCz6riyUXtEZnKPK46DSkGrw . Harapan dari kegiatan ini adalah dapat tersebarluasnya Best Practices yang telah dijalankan sehingga memberikan manfaat bagi sesama pendidik dengan masalah yang sama. Diskusi yang terjadi di kolom komentar dapat dilihat sebagai sebuah forum praktisi dalam upaya mensolusikan masalah pendidikan yang ada.