Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 selaku Fasilitator Puspaga Balai RW yang dibantu dengan ketua RW, ketua PKK dan kader RW 04 Kelurahan Dukuh Menanggal dalam membangun kesejahteraan masyarakat RW 04 Kelurahan Dukuh Menanggal, Surabaya.
Dalam melaksanakan pengabdian pada program BKP MBKM Proyek Kemanusiaan bersama PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga), Citra Puspita Ayu Pranata, mahasiswa Program StudiSalah satu permasalahan besar yang dapat merugikan kehidupan masyarakat dan keluarga adalah kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan ini banyak terjadi dalam hubungan relasi personal, dimana pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat oleh korban. Seiring perkembangan zaman angka pernikahan pada usia muda banyak terjadi, sama halnya dengan angka perceraian yang cukup tinggi di masa pandemi ini (Ali, 2009).
 Kondisi ini menunjukkan bahwa kesejahteraan keluarga secara keseluruhan dipengaruhi oleh kekerasan dalam rumah tangga selain hubungan antara suami dan istri. Akibatnya, anggota keluarga berada dalam situasi yang berbahaya dan tidak stabil, terutama anak-anak yang melihat atau mengalami kekerasan tersebut secara langsung
Fasilitator Puspaga Balai RW telah mengidentifikasi bahwa adanya kurang informasi mengenai peran psikolog dalam memberikan penanganan psikologis pada korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal ini selaras dengan pernyataan ibu Syafaati selaku ketua PKK RW 04, yang mengatakan bahwa kurangnya informasi terkait peran para ahli dalam penanganan kondisi psikologis dapat menjadi informasi baru dan sebagai bentuk pencegahan kekerasan terjadi di lingkungan RW 04 Kelurahan Dukuh Menanggal.
Mengingat pentingnya program Puspaga sebagai pusat informasi dan bantuan keluarga, penempatan program psikoedukasi terkait peran psikolog bagi anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga yang berlokasi di RW 04 Kelurahan Dukuh Menanggal dengan anggota PKK sebagai sasara psikoedukasi dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan agar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya peran psikolog dalam proses penyembuhan anak korban kekerasan dalam rumah tangga. Melalui peningkatan dukungan masyarakat dan anggota PKK.
Setelah mengikuti sesi psikoedukasi, terlihat adanya peningkatan pemahaman peserta. Hasil ini memberikan bukti kuat bahwa intervensi berbasis konseling efektif dalam meningkatkan kesadaran peserta akan peran psikolog dalam mendukung anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H