Empat mahasiswi Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, membuat produk pangan fungsional yang berasal dari hanjeli dan pisang yang diberi nama HANIPANG.Â
Kelompok mahasiswi ini terdiri dari tiga mahasiswi program studi Ilmu Teknologi Pangan, yaitu Esa Herawati, Amalia Choirun Nisa' dan Citra Putri Nur Yuwono, serta satu mahasiswi dari program studi Agribisnis, yaitu Rizky Nurul Khotimah dengan dosen pembimbing Ibu Ardhea Mustika Sari, S.T.P., M.Sc..Â
Hanjeli atau jali merupakan tanaman lokal rumpun setahun yang mulai ditanam pada awal musim penghujan. Hanjeli baru bisa dipanen setelah berusia enam hingga tujuh bulan. Hanjeli memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehingga dijuluki sebagai superfood. Banyak orang yang mengira hanjeli sama dengan barley. Padahal kedua tanaman ini berbeda jenis, mulai dari bentuk dan kandungan senyawa zat gizinya. Hanjeli tidak mengandung matriks protein gluten, sedangkan barley mengandung gluten. Hanjeli mengandung antioksidan berupa flavonoid yang mampu menurunkan kadar LDL kolesterol (kolesterol jahat). Selain itu, hanjeli mempunyai senyawa aktif berupa coixenolide yang dapat meluruhkan air seni dan sebagai antitumor serta antikanker.
Tim Hanipang mengkombinasikan hanjeli yang kaya manfaat dengan tepung pisang. Jenis tepung pisang yang dipilih adalah tepung pisang uter yang mengandung pati resisten hingga 17,588%. Pati resisten yang terkandung dalam tepung pisang uter diketahui efektif dalam menurunkan kadar total kolesterol dan LDL kolesterol (kolesterol jahat) serta mampu meningkatkan kadar HDL kolesterol (kolesterol baik) hingga 50%. Kombinasi kedua bahan yang mengandung flavonoid dan pati resisten akan saling mendukung dalam memberikan manfaat kesehatan.Â
Ide awal terciptanya produk HANIPANG adalah tim menyadari bahwa kasus penyakit jantung di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penyakit jantung tersebut dapat dipicu oleh kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Bahkan saat ini, penderita hiperkolesterolemia tidak hanya dari kalangan orang tua hingga lanjut usia, tetapi dewasa muda dan remaja pun sudah banyak yang menderita penyakit tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit hiperkolesterolemia adalah pola makan. Konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan dapat meningkatkan kadar LDL darah.
Selain itu, tim HANIPANG juga mengamati orang-orang di lingkungan sekitarnya yang sering melewati sarapan pada pagi hari. Contoh nyata, banyak teman-teman mahasiswa tim HANIPANG yang melewati sarapan karena kesibukan kuliah. Oleh karena itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan HANIPANG mencoba mengembangkan produk pangan fungsional yang mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat modern yang menyukai produk instan. Karena pada dasarnya, di kehidupan modern ini orang-orang menyukai sesuatu yang serba instan dan praktis. Meskipun produk HANIPANG adalah produk sarapan instan, produk ini tetap memiliki manfaat kesehatan, sehingga harapannya produk HANIPANG dapat bersaing dengan produk kompetitor sejenis.
Menurut Citra, beras hanjeli yang sebelumnya kurang dikenal dan kurang dimanfaatkan, ternyata mengandung komponen gizi yang baik. Beras hanjeli mengandung karbohidrat sebanyak 76,4%, protein sebanyak 14,1%, kalsium sebanyak 54,0 mg, dan lemak nabati 7,9%. Diketahui pula pada salah satu sumber, bahwa orang dewasa yang melewatkan sarapan mempunyai kadar insulin puasa, kolesterol total, dan kolesterol LDL yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak melewatkan sarapan. Hal ini lah yang menjadi salah satu motivasi kami dalam penciptaan produk HANIPANG.
Produk HANIPANG Cereal sudah dapat dipesan pada awal bulan Juli 2024. Produk HANIPANG Cereal tersedia di media sosial Instagram dan marketplace Shopee. Cukup dengan harga 30 ribuan saja, Anda sudah bisa sarapan sehat selama 4 hari ke depan. Produk HANIPANG Cereal dikemas per 150 gram menggunakan pouch alumunium ziplock. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi akun Instagram resmi @hanipang.uns atau klik link berikut https://www.instagram.com/hanipang.uns?igsh=MW54ZG5mbGpzYnM4eQ==Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H