Mohon tunggu...
Citra OktaviaArdina
Citra OktaviaArdina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Permainan Tradisional di Era Modern Melalui Media Buku Edukatif di SD Islamiyah Putat Sidoarjo

4 Desember 2024   22:47 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:11 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permainan tradisional adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang penuh dengan nilai edukasi dan makna sosial. Namun, perkembangan teknologi yang pesat sering kali membuat generasi muda lebih tertarik pada permainan digital dibandingkan permainan tradisional. Menjawab tantangan ini, pelestarian permainan tradisional perlu dilakukan dengan pendekatan yang kreatif dan relevan bagi anak-anak di era modern.  

Di SD Islamiyah Putat, Sidoarjo, sebuah kegiatan menarik dilaksanakan untuk melestarikan permainan tradisional melalui media buku edukatif. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi sekolah dasar dalam upaya mengenalkan kembali permainan tradisional yang hampir terlupakan, seperti Gobak Sodor, Congklak, dan Lompat Tali.  

Mengapa Permainan Tradisional Penting?  

Permainan tradisional tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Gobak Sodor, misalnya, melatih kerja sama tim, strategi, dan ketangkasan. Congklak mengasah kemampuan berhitung dan kesabaran, sementara Lompat Tali mendorong anak-anak untuk aktif secara fisik.  

Selain nilai-nilai tersebut, permainan tradisional juga menciptakan interaksi sosial yang lebih dekat dibandingkan permainan digital yang cenderung individual. Di tengah tantangan era digital, permainan tradisional adalah solusi untuk mengajarkan anak-anak pentingnya kerja sama, empati, dan interaksi langsung dengan teman sebaya.  

Kegiatan di SD Islamiyah Putat  

Dalam kegiatan pelestarian permainan tradisional di SD Islamiyah Putat, siswa tidak hanya diajak bermain, tetapi juga belajar melalui media buku edukatif. Buku ini berisi ilustrasi menarik, cerita, dan petunjuk cara bermain permainan tradisional. Dengan desain yang menarik, buku ini mampu memikat perhatian anak-anak sekaligus memperkenalkan nilai-nilai di balik setiap permainan.  

Sesi kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat oleh fasilitator mengenai sejarah dan makna permainan tradisional. Setelah itu, siswa dibagi menjadi kelompok kecil untuk memainkan permainan seperti Gobak Sodor di lapangan sekolah. Suasana penuh semangat terlihat dari tawa dan keceriaan siswa saat mencoba permainan yang mungkin baru pertama kali mereka mainkan.  

Selain bermain, siswa juga diberi kesempatan untuk membaca dan memahami isi buku edukatif. Buku ini dirancang dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami anak-anak. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan ilustrasi warna-warni yang membuat pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan.  

Dampak Positif Kegiatan  

Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi siswa. Pertama, siswa mengenal kembali permainan tradisional yang mungkin sudah jarang dimainkan. Kedua, mereka belajar pentingnya kerja sama dan komunikasi dalam tim. Ketiga, kegiatan ini menjadi alternatif sehat bagi siswa untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar gadget.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun