Mohon tunggu...
Citra Mustikawati
Citra Mustikawati Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Bekas penyiar radio berita yang sedang mencoba jadi penulis cerita anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahan UTS Komunikasi Massa

20 April 2010   06:38 Diperbarui: 4 April 2017   17:57 4271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Definisi Komunikasi Massa

Menurut Wright

Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense”(Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).

Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik, seperti siaran radio siaran dan televisi).

Seperti halnya Gerbner mengemukakan bahwa komunikasi massa itu akan melibatkan lembaga, maka Wright secara khusus mengemukakan bahwa komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks.

Menurut Gerbner

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).

Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Menurut Bittner

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.



Karakteristik Komunikasi Massa adalah:

·Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen maksudnya adalah adanya keaneragaman dari komunikannya. Itu dilihat berdasarkan latar belakang komunikannya. Latar belakang itu berdasar pada status sosial, pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan lain-lain. Sejumlah orang yang berbeda ini disatukan oleh satu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama meskipun mereka tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan tidak terorganisasikan. Contoh: komunikan acara musik yang terdiri dari berbagai macam kalangan.

·Hubungan komunikator dan komunikan bersifat non-pribadi: komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Proses komunikasi ini berlangsung dalam satu arah. Selain itu, peranan dari pelaku komunikasi bersifat statis dan permanen. Contoh: Indy Rahmawati tidak ada hubungan pribadi dengan penontonnya.

·Komunikator komunikasi massa bersifat melembaga (institusionalized): komunikator bekerja didasarkan pada seumlah orang yang terlibat dalam badan hukum. Komunikatornya merupakan representasi dari suatu organisasi. Adanya tugas dan wewenang yang terstruktur dalam organisasi. Contoh: statiun TV yang berbadan hukum.

·Komunikasi massa lebih mengutamakan isi dari pada hubungan karena komunikator dan komunikan hubungannya bersifat non-pribadi sehingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab. Namun, yang terpenting adalah pesan perlu disusun secara berstruktur dan mengikuti sistematika tertentu agar dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Contoh: surat kabar hanya memedulikan berita dapat disampaikan kepada komunikan tak peduli hubungan yang terkait.

Fungsi gatekeeper dan variabel yang memperngaruhi

Fungsi gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima seseorang. Dalam hal ini gatekeeper membatasi pesan apa yang diterima komunikan. Orang-orang yang disebut gateekepr adalah editor surat kabar, majalah, dan penerbitan. Keputusan Gatekeepers mengenai informasi yang harus dipilih atau ditolak dipengaruhi oleh beberapa variabel, yaitu:


  1. Ekonomi, kebanyakan media massa mencari keuntungan dari memasang iklan, sponsor dan kontributor yang dapat mempengaruhi seleksi berita dan editorial.
  2. Pembatasan ilegal, semacam hukum atau peraturan baik yang bersifat lokal maupun nasional yang dapat mempengaruhi seleksi dan penyajian berita.
  3. Batas Waktu, deadline dapat mempengaruhi apa yang akan disiarkan
  4. Etika Pribadi dan Profesionalisme dari seorang gatekeepers
  5. Kompetisi, diantara media juga berpengaruh terhadap sebuah berita
  6. Nilai Berita, Intensitas sebuah berita dibandingkan dengan berita lainnya yang tersedia dalam ruang berita, jumlah ruang dan waktu yang diperlukan untuk menyajikan berita harus diseimbangkan.
  7. Reaksi Terhadap Feedback Tertunda,menulis feedback dalam bentuk surat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun