Mohon tunggu...
Pendidikan

Malaysia Tertarik Metode Pendidikan Kelapa Sawit PKSCWE

6 Februari 2012   07:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Cibitung, (CWE) – Sejumlah Perusahaan Perkelapasawitan, Lembaga Pendidikan, serta Pelatihan di Malaysia tertarik terhadap metode dan proses pendidikan Kelapa Sawit yang di terapkan oleh Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (PKSCWE), dimana hal tersebut dibuktikan melalui adanya nota kesepakatan kerjasama antara Serawak Plantation Agriculture Development (SPAD) dengan pihak PKSCWE yakni dalam hal pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya.

Dalam kunjungan non kenegaraan, mewakili Serawak Plantation Berhad (SPB) ke Kampus PKSCWE pada bulan Januari lalu. Wakil Menteri Promosi Pendidikan dan Technical, Datuk Haji Len Talif Salleh menyatakan berkeinginan untuk belajar model dan metode pendidikan perkelapasawitan dari PKSCWE, “Saya berharap dapat belajar banyak dari Indonesia, khususnya PKSCWE, mengenai metode pendidikan dan pelatihan kelapa sawit.”

Lebih lanjut, menanggai hal tersebut. Direktur PKSCWE, Kol.Art. (Purn) R.B. Iskandar Kristantoro, menyatakan keterbukaan secara positif terhadap keinginan Wakil Menteri Promosi Pendidikan dan Technical untuk mempelajari model dan metode pendidikan yang di terapkan oleh PKSCWE.“ Kami sebagai salah satu institusi pendidikan dan pelatihan Kelapa Sawit di Indonesia menyambut baik keinginan Kementerian Promosi Pendidikan dan Technical Malaysia untuk mempelajari model dan metode pendidikan serta pelatihan yang di terapkan PKSCWE, secara positif dan berimbang.”

SPB merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit asal Malaysia yang menyatakan ketertarikan nya terhadap metode pendidikan dan pelatihan yang di terapkan oleh PKSCWE, serta berencana untuk menerapkan metode yang serupa di perusahaan nya, khususnya dalam hal pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM).

Chairman SPB, Datuk Abdul Hamed Bin Sepawi mengatakan, “PKSCWE merupakan salah satu institusi pendidikan di Indonesia yang memberikan pelatihan khusus dalam industri kelapa sawit, dimana hal tersebut kami anggap penting bagi dasar pembangunan program-program SPAD di malaysia, khususnya menyangkut pelatihan SDM dan sejenis nya.”

Malaysia berminat mengembangkan produksi industri kelapa sawit nya di masa yang akan datang, yakni dengan mempersiapkan lahan sebesar 2 juta hektar, yang merupakan kombinasi antara tanah negara (red- tanah kerajaan), dan tanah rakyat (red- tanah adat bumiputera (NCR).

Datuk Haji Len Talif Salleh menjelaskan, “saat ini kira-kira sudah ada sekitar 1 juta hektar lahan yang telah di tanami kelapa sawit di Malaysia, oleh sebab itu, kedepan kami akan terus meningkatkan lahan hingga dua juta hektar.”

Menjawab tantangan tersebut, pihak SPAD merealisasikan pengembangan SDM nya melalui program dan metode pelatihan dan pendidikan khusus perkelapasawitan dari Indonesia, yakni PKSCWE.

Group Managing Director SPAD, Datuk Haji Hamden Ahmad mengatakan, “ Untuk membangun kualitas dan sumber daya SPAD, kami membutuhkan instansi pendidikan dan pelatihan yang berkualitas di bidang kelapa sawit, dan kami memilih PKSCWE.”

Lebih lanjut, Pemerintah Malaysia dikabarkan sedang mengembangkan kapasitas industri Kelapa Sawit di negaranya melalui program Development of Serawak Corridor of Renewable Energy (SCORE), dimana salah satu nya dari peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun