Tanggal 20an Januari 2012 adalah tanggal-tanggal yang paling membahagiakan banyak orang di Indonesia. Bagaimana tidak, long weekend sekaligus long holiday plus Tahun Baru Cina jelas membayangi pikiran santai orang-orang setanah air. Hampir semua orang menjadwalkan liburan santai mereka ke banyak tempat, baik ke luar negeri, luar kota atau minimal luar rumah :) Hari Jum'at atau bahkan Kamis sudah banyak yang cuti dan bolos kantor plus bolos sekolah juga untuk anak-anaknya. Kebayang, pada guru pun mulai malas menyampaikan pelajaran dan murid-murid sekolah hanya diminta berdiam di kelas sambil mengerjakan tugas pengisi waktu dan bertukar cerita. Hari Minggu, 22 Januari 2012, Jelang Tahun Baru Naga Air Berlibur juga ingin dirasakan oleh salah satu gerombolan anak-anak lelaki untuk bermain Futsal. Salah satu keluarga dari Jepara pun rela mengeluarkan kocek lebih untuk berlibur di kota Monas. Tak dinyana tak disangka liburan singkat itu berbuah maut. Mereka akhirnya bisa berlibur untuk selamanya, dalam hitungan menit. Penyebabnya sederhana, akibat mobil yang "salah parkir" :( Xenia maut warna hitam yang tiba-tiba salah parkir telah menyenggol banyak manusia dengan ganasnya. Tugu Tani menjadi saksi bisu. Dan masyarakat sekitar pun menjadi saksi hidup yang sanggup bercerita panjang lebar tentang kejadian naas tersebut. 13 manusia menjadi korban, dan 9 di antaranya akhirnya meninggal dunia. Diiringi isak tangis kawan dan kerabat, mereka pun berpulang pada Sang Pencipta. Mungkin mereka sedang dirindukan dan dibutuhkan di langit, secara tiba-tiba. Sebut saja Neng Afri, si pengemudi Xenia Hitam yang entah milik siapa itu, kemudian melihat turun ke lokasi kejadian dengan mata hampa. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu. Seperti sedang mimpi buruk kah?! Mobil ringsek. Mayat bergelimpangan. Darah di mana-mana. Bangunan Halte rusak. Penonton seolah bersorak di mana-mana, semoga bukan menjadi penggembira. Pengemudi pun turun, sedikit menghindar dari amukan massa dan mulai mengirim pesan, seolah masih tidak sadar dengan yang apa yang sudah terjadi. Berita pun cepat tersebar. Polisi cepat mengusut tuntas. Dan masyarakat saling melontarkan hujatan. Neng Afri mendadak menjadi selebritis jelang tahun baru. Yang pada akhirnya, berita tentang wanita yg berumur 29 tahun ini jauh lebih heboh dari Tahun Baru Naganya sendiri. Acara hiburan televisi tidak lagi dipedulikan. Semua orang rupanya lebih peduli dengan peristiwa yang memilukan itu. Keluarga korban pun mengistirahatkan para almarhum dan almarhumah di kampungnya masing-masing. Tak banyak bicara, tak banyak menuntut karena terlalu sedih. Neng Afri divonis 6 tahun penjara. Hujatan, humor sampai ejekan dilontarkan di mana-mana. Neng Afri dan teman-temannya yang ada dalam mobil, akhirnya terungkap jika sebelum kejadian tersebut, mereka sedang kurang sadarkan diri akibat ulah narkoba dan minuman keras. Beberapa nama hotel dan tempat hiburan mendadak kembali tenar dengan berita miring. 9 Korban tak bersalah meninggal dunia. Neng Afri hidup dengan vonis 6 tahun penjara. Ada rencana dan hikmah apakah di balik ini? Apakah teguran hanya bagi seorang Neng Afri ataukah untuk kita semua? Lalu bagaimana dengan orang tua dan keluarga Neng Afri sendiri? Bagaimana mereka harus menghadapi massa? Bagaimana kelanjutan hidup keluarga korban? Akankah kembali hidup normal atau menyimpan dendam? Lalu bagaimana dengan kita semua, yang mendadak menjadi malaikat yang suci? Turut berduka cita atas meninggalnya para korban. Semoga tidak disusul dengan meninggalnya nurani kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H