Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjawab Mengapa

27 September 2017   17:43 Diperbarui: 28 September 2017   02:34 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjawab Mengapa

Bila mengartikan kata hidup kamu tak sanggup,   bagaimana aku akan bercerita tentang yang lain?.

Bila kamu tak tahu hatimu teruntuk,  bagaimana ada aku teruntuk kamu?.

Taj mahal tidak bagiku,  sang marginal.

Aku hanya mampu berlari dengan satu kaki.

Melayang dalam angan bagiku hanya sakit dan ilusi.

Teorema sederhana di kepalaku adalah yang menjelma sebagai pedangku berperang.

Dan aku akan melakukannya sampai aku terkubur dengan layak.

Aku tidak peduli dengan kilau dunia.

Hatiku keras seperti hal keras di jagad raya ini.

Hanya saja tak satu insan pun mengerti mengapa aku begitu istimewa.

#citra_autisimo 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun