Mohon tunggu...
Siti Maesaroh
Siti Maesaroh Mohon Tunggu... Karyawati -

Hello! I like to challenge myself with different things and often wondering how some things work :D

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpacu dengan Waktu, Memburu Tiket untuk Pulang Kembali

1 Juli 2016   15:46 Diperbarui: 1 Juli 2016   15:58 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah cerita sedikit tentang bisnis yang saya bersama tim (untuk selanjutnya saya sebut dengan kata ganti ‘kami’) rintis sejak bulan November 2016 lalu disini. Secara lebih detail saya juga pernah menceritakan bisnis tersebut dalam satu artikel di Kompasiana. Sayangnya, postingan bisnis saya itu sepertinya kurang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di media ini, sehingga tanpa pemberitahuan apa pun tulisan saya itu dihapus oleh admin.

Bisnis yang kami rintis adalah usaha tour and travel. Salah satu layanan dari bisnis ini adalah pemesanan tiket kereta api. Bisa dikatakan, sebagian masyarakat di sekitar tempat tinggal kami masih agak awam dalam menggunakan teknologi informasi (internet), sehingga sebagian orang tersebut belum biasa membeli/memesan barang/jasa secara online, seperti memesan tiket kereta misalnya. Ada juga sebagian orang disini yang amat sibuk dengan rutinitasnya sehingga tidak sempat untuk memesan tiket.  Oleh karena itu, peluang tersebut kami manfaatkan dengan membuka bisnis ini. Akan tetapi perlu diketahui juga, kami bukan calo tiket. Fee yang kami dapat bukan dengan cara melambungkan harga jual tiket dari yang dibandrol KAI, namun kami mendapatkan fee dari harga jual tiket yang dikeluarkan KAI itu sendiri.

Nah, di bulan suci menjelang lebaran ini permintaan akan tiket kereta api tentu sangat tinggi. Hal ini dikarenakan hampir setiap orang ingin kembali ke kampung halamannya masing-masing alias mudik. Ada cukup banyak keluarga disini yang berasal dari daerah Jawa dan ingin pulang merayakan hari raya nanti bersama keluarga besar.

Peraturan KAI memperkenankan kita memesan tiket secara online maksimal 90 hari dan minimal dua hari sebelum tanggal keberangkatan secara online. Antusiasme masyarakat Indonesia yang tinggi untuk mudik menyebabkan berbagai tiket moda transportasi sangat cepat terjual habis alias sold out, termasuk tiket kereta. Sehingga agak telat sebenarnya jika di bulan ini baru memesan tiket kereta untuk mudik lebaran. Meski sebenarnya masih bisa pesan, namun tiket yang masih tersedia biasanya mahal. Selain itu, KAI (dan banyak perusahaan transportasi publik lain) biasanya menerapkan harga jual yang bertingkat sesuai tanggal pemesanan, semakin dekat tanggal pemesanan dengan tanggal keberangkatan, maka semakin naik (mahal) harga tiketnya. Oleh sebab itulah, pemesanan tiket sebaiknya dilakukan dari jauh hari.

Tapi jangan putus asa. Dalam hidup kita pasti selalu ada harapan baru.

Nah, cerita soal tiket ini ada seorang ibu muda yang ingin pulang ke kampung halamannya di Cilacap. Ia memesan tiket kepada kami untuk satu orang penumpang, ia ingin berangkat tanggal 7 Juli 2016 dari stasiun Senen, Jakarta dan turun di stasiun Kroya, Cilacap. Saya lalu mengeceknya di website travel kami, ternyata untuk tanggal 07-07-2016 tiket Senen-Kroya sudah habis. Kami coba tawarkan alternatif tanggal-tanggal berikutnya (8 dan 9 Juli 2016), yang kami lihat waktu itu masih ada beberapa kursi yang kosong. Dia sempat ragu, lalu menyatakan kalau bisa di tanggal 7 saja karena ia kemungkinan akan mulai kembali kerja tidak lama setelah tanggal itu.

Kami lalu mengecek pemberangkatan tanggal 7 menuju stasiun Kroya, namun dari stasiun Gambir. Ternyata untuk tanggal 07-07-2016 Gambir-Kroya masih ada beberapa seat yang available. Setelah mendapat izin untuk mengubah stasiun keberatan dari Senen ke Gambir, ibu tersebut lalu meminta kami untuk mencarikan tiket yang paling murah. Tiket termurah saat itu adalah Rp 340.000. Itu pun hanya tersisa 1 kursi lagi. Karena ibu itu tidak bisa mentransfer uang pembayaran saat itu juga dan saldo di website travel kami tidak cukup, kami jadi harus mengisi saldo terlebih dahulu untuk dapat memesan tiket.

Saat itu kami merasa waswas sekali. Kami khawatir tidak bisa mendapatkan satu-satunya kursi kereta yang tersedia dan paling murah di tanggal 7 untuk ibu itu. Kami sadar bahwa semangat masyarakat kita untuk mudik membuat kita harus ‘berebutan’ kursi untuk kembali pulang. Siapa cepat dialah yang dapat, begitu kata peribahasa yang dapat mengungkapkan keadaan kita yang berjuang mendapat tiket mudik itu.


siapa cepat dia dapat (weheartit.com)
siapa cepat dia dapat (weheartit.com)

Beruntung penyedia layanan internet kami sudah menggunakan teknologi 4G LTE. Koneksi internet menjadi jauh lebih cepat dan stabil karena kami memakai teknologi tersebut. Kami pun langsung mengisi saldo website travel kami via mobile banking, lalu dengan cepat memesan kursi kereta Gambir-Kroya untuk tanggal 07-07-2016.

Alhamdulillah, kami mendapatkan satu kursi itu. Rasanya lega sekali. Meski tiket itu bukan untuk kami sendiri melainkan untuk salah satu pelanggan kami tapi kami ikut senang. Kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan bagi kami, suatu ungkapan jadul yang masih berlaku hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun