Mohon tunggu...
Cita Calista
Cita Calista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Hello! I'm a third semester development economics student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Active in campus activities as a social media specialist in the campus podcast and currently participating in the committee as public relations. I also have internship experience as Data Entry at CV. Biru Manunggal Jaya and at KSPPS BMT Al-Munawwarah during vocational school. I'm interested in business development and social media. Let's connect or you can contact me at citacalistaa@gmail.com 📩

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga BBM Naik, Ekonomi Rakyat Tercekik!

2 Juni 2024   18:20 Diperbarui: 2 Juni 2024   18:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi antrean mengisi BBM di SPBU Pertamina. Sumber foto: iStock by Anzz Media 

Seluruh sektor ekonomi Indonesia sangat terpengaruh oleh kenaikan $ harga bahan bakar minyak (BBM)$ . Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa bahan bakar minyak (BBM) adalah sumber energi utama yang digunakan dalam berbagai industri. 

Secara keseluruhan, kenaikan harga BBM pada 3 September 2022 menimbulkan tantangan baru bagi perekonomian Indonesia karena berdampak pada berbagai sektor yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi negara. Mulai dari sektor industri transportasi (laut, udara, dan darat), industri maritim, industri pangan, industri pertanian, industri manufaktur, industri konstruksi, industri energi, dan industri perdagangan. 

Harga BBM dianggap tidak stabil karena harganya dapat berubah naik turun dari waktu ke waktu. Namun, jelas bahwa harga BBM telah mengalami peningkatan sekitar 52 kali dari awal era Presiden Soekarno hingga akhir era Presiden Joko Widodo. 

Pada 3 September 2022, harga BBM mencapai Rp10.000,00/liter untuk pertalite, Rp12.000,00/liter untuk pertamax, dan Rp6.800,00/liter untuk solar. Dengan adanya fakta tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu akan berdampak pada kenaikan inflasi di Indonesia. 

Terdapat spekulasi bahwa kenaikan harga BBM disebabkan oleh kenaikan harga minyak global sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina. 

Harga minyak dunia saat ini mencapai $110 per barel dan subsidi yang dialokasikan untuk BBM dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) hanya sebesar Rp502 triliun, yang artinya anggaran APBN tidak mencukupi. 

Simak! Berikut beberapa pengaruh akibat kenaikan harga BBM. 

1.  Kenaikan Harga BBM Mempengaruhi Biaya Transportasi 

Kehidupan masyarakat semakin terganggu oleh kenaikan harga BBM yang sangat berdampak terhadap ekonomi dan daya beli masyarakat secara keseluruhan. 

Pertama dan terpenting, kenaikan harga BBM sangat memengaruhi biaya transportasi. Sebagian besar masyarakat bergantung pada kendaraan pribadi atau transportasi umum untuk beraktivitas sehari-hari, baik untuk bekerja, sekolah, atau aktivitas lainnya. 

Dengan harga BBM yang semakin tinggi, biaya transportasi juga pasti akan meningkat. Hal ini berdampak pada kemampuan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pokok mereka, karena sebagian besar penghasilan mereka terpaksa di alokasikan lebih hanya untuk transportasi, belum lagi kebutuhan mendasar lainnya. 

Selain itu, kenaikan harga BBM juga berdampak pada harga barang dan jasa lainnya. Karena banyak produk membutuhkan kendaraan untuk didistribusikan. Kenaikan harga BBM juga akan berdampak langsung pada harga produk tersebut sehingga daya beli masyarakat juga akan berkurang jika harga barang naik. 

2.  Kenaikan Harga BBM Membuat Sejumlah Harga Bahan Pokok Naik 

Di Indonesia, kenaikan harga BBM memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu efeknya ialah masyarakat Indonesia menjadi semakin tidak puas dan tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan pokok makanan yang terus meningkat drastis.

Kenaikan tarif BBM akan sangat menentukan harga suatu barang yang di terima masyarakat nantinya. Naiknya harga bahan pokok makanan memiliki dampak yang merugikan bagi masyarakat. 

Ilustrasi keadaan masyarakat yang sedang kesulitan untuk membeli bahan makanan guna memenuhi kebutuhan. Sumber foto: iStock by simplehappyart 
Ilustrasi keadaan masyarakat yang sedang kesulitan untuk membeli bahan makanan guna memenuhi kebutuhan. Sumber foto: iStock by simplehappyart 

Bagi masyarakat yang berpendapatan rendah, akan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dengan harga yang semakin mahal dan pendapatan yang cenderung konstan. 

Mereka mungkin akan terpaksa mengurangi porsi makanan yang mereka konsumsi atau bahkan mereka terpaksa menyantap makanan yang kurang bernutrisi dengan alasan harga yang jauh lebih murah. Hal tersebut akan memicu permasalahan baru nantinya, yaitu kekurangan gizi. 

Kenaikan harga makanan ini juga menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Jika penghasilan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin mahal, hal ini akan berdampak serius pada pertumbuhan ekonomi negara. Selain itu, kenaikan harga dapat meningkatkan inflasi di Indonesia. Ini semua akan memperburuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

3.  Naiknya Angka Kemiskinan dan Pengangguran Akibat Naiknya Harga BBM 

Pertumbuhan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang cukup serius dalam beberapa tahun terakhir. 

Bertambahnya angka pengangguran dan kemiskinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kenaikan harga BBM. Naiknya harga BBM dapat menekan biaya kehidupan sehari-hari masyarakat dan menekan biaya produksi barang suatu industri, sehingga industri tersebut akan mengambil keputusan untuk mengurangi tenaga kerja yang ada atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Tingkat pengangguran yang lebih tinggi menunjukkan bahwa lebih sedikit kesempatan kerja yang tersedia bagi mereka yang berusia produktif. Mereka tidak dapat berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi secara optimal yang menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan.

4.  BBM Naik = Inflasi Meningkat 

Dampak lain dari kenaikan harga BBM menjadi salah satu faktor pendorong utama inflasi yang tinggi. Biaya produksi dalam berbagai sektor ekonomi naik bersamaan dengan harga BBM. Akibatnya, semua industri akan mengalami kenaikan biaya produksi.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa. Peningkatan inflasi juga dapat mengurangi daya beli masyarakat, mengurangi pengeluaran rumah tangga, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Jika hal ini di biarkan tanpa adanya solusi yang konkrit dari pemerintah, tidak menutup kemungkinan laju kenaikan inflasi akan menyentuh di angka 7 persen. 

Ilustrasi kenaikan angka inflasi. Sumber foto: Pixabay 
Ilustrasi kenaikan angka inflasi. Sumber foto: Pixabay 

Kesimpulan 

Perekonomian Indonesia terkena dampak signifikan dari kenaikan harga BBM pada tanggal 3 September 2022. BBM merupakan sumber energi utama yang digunakan di berbagai industri di Indonesia.

Harga BBM juga sangat mempengaruhi kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Kenaikan harga BBM juga meningkatkan biaya-biaya yang ada. Kondisi ini juga akan mempengaruhi kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dalam hal makanan dan barang-barang lainnya yang dapat menyebabkan kelangkaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun