Sinergi Pembangunan Infrastruktur dan Masyarakat

Konsep pembangunan merupakan suatu konsep yang multidimensional. Hal ini berarti bahwa konsep pembangunan merujuk pada rangkaian karakteristik dan aspek-aspek kehidupan. Pembangunan infrastruktur kota semakin gencar dilakukan. Tuntutan-tuntutan pembangunan fisik kota berdasar atas lemahnya akses masyarakat pada sejumlah fasilitas tertentu. 

Alasan lainnya adalah melancarkan kegiatan ekonomi, termasuk investasi dengan upaya untuk menarik investor. Infrastruktur menjadi penting sebab merupakan salah satu pendukung berkembangnya industri-industri di Indonesia. 

Upaya pembangunan fisik kota ini memang memberikan dampak positif bagi suatu kota. Namun, dalam pembangunan wilayah, pembangunan tidak berhenti pada pembangunan fisik saja, melainkan juga harus bergerak pada pembangunan nonfisik. Pembangunan nonfisik terkait dengan sumber daya manusia yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. 

Pembangunan jenis ini mengedepankan pada aspek sumber daya manusia, sehingga hal ini berarti bahwa pembangunan nonfisik merupakan dasar untuk melakukan pembangunan fisik. Hal ini sejalan dengan pendapat Asnuddin (2012) bahwa pembangunan diartikan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan pada kemajuan sosial secara materi dan imateril. Oleh karena itu, kedua jenis pembangunan tersebut harus bersinergi satu sama lain.

Sebagai contoh nyata, Pemerintah Kota Surakarta sedang gencar dalam melaksanakan sepuluh visi dan misi walikota hingga akhir tahun mendatang. Hampir semua yang termuat di dalamnya hanya berfokus pada pembangunan fisik. Salah satunya, yaitu revitalisasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pasar Mebel Gilingan. 

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku industri mebel yang berada di Solo untuk mengembangkan produk usahanya, sehingga memiliki daya saing di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Rencananya, pembangunan sentra IKM Mebel ini akan dilengkapi dengan ruang pamer, ruang produksi, ruang jual beli, dan gudang. 

Akan terdapat salah satu fasilitas unggulan, yaitu clean dry. Arah tujuan IKM Mebel ini terdengar sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Namun, dalam eksekusinya, pembangunan ini kurang berjalan dengan mulus. Salah satu penyebabnya adalah ketidaksiapan masyarakat terkait dengan pembangunan IKM. Pemerintah menetapkan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh pelaku usaha untuk masuk ke dalam industri mebel tersebut, salah satunya adalah tahap kurasi. 

Masyarakat terutama pelaku usaha lama menilai tahapan ini terlalu rumit, terlebih lagi tidak semua dari mereka yang tergusur dapat kembali ke tempat semula.

Ketidakmampuan masyarakat dalam mengikuti standar pembangunan menjadi catatan bahwa pembangunan nonfisik pun memiliki urgensi yang sama untuk dilakukan. Salah satu upaya pembangunan nonfisik, yaitu melalui sosialisasi dan pemberdayaan. 

Setiap program yang akan dilaksanakan selalu diawali dengan tahap persiapan atau sosialisasi. Kegiatan sosialisasi memerlukan kerja sama antarpihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Sebelum itu, sosialisasi perlu digalakkan secara merata agar masyarakat terkait dapat mengetahui dan memantau apakah program yang dijalankan sesuai dengan kesepakatan bersama.