Mawar oh Mawar… Putih, pink, merah. Banyak, tetapi sulit mencarinya.
Faktanya Mawar sulit dicari. Kemanakah seseorang harus mencari Mawar, haruskah ia menyusuri semak belukar tempatnya berada.
Mawar oh Mawar… Mahkotanya ada kelipatan lima. Ia berada di Indonesia, domisilinya.
“Memangnya kamu mau kemana, War?” Tanya Kamboja.
“Gatau, bingung.” Timpa Mawar.
“Aku ingin pergi ke tempat aku dibutuhkan. Ke tempat ketika aku bertanya, ada jawabannya.”
Kamboja dan Mawar terpaku membisu, biru. Birunya suasana yang diciptakan Mawar seakan menusuk ke jiwa. Jiwa-jiwa Bunga itu seakan mengapung ke udara. Udara yang disangkanya dingin, ternyata sama panasnya.
Panasnya jiwa Kamboja dan Mawar, menambah rasa duka Rafflesia yang disebelahnya. Ada apa gerangan sebenarnya.
Gpp, seringkali jadi jawabannya.
Tidak apa jika salah, tidak apa jika susah. Banyak yang bisa dijadikan sandaran, banyak yang bisa dijadikan teman. Teman bicara, bukan teman meluka. Apalah luka. Kenapa harus meluka dulu agar bahagia. Padahal bahagia tinggal dicipta. Dicipta oleh hamba yang senan percaya.
***