Vanila dan Aren sahabat sejati. Tertindas berkali-kali, keduanya tak pernah mati. Berasal dari tempat sama, selalu bermimpi bersama.
Keduanya sama-sama kecil di mata para kurcaci.
“Sekarang tujuanmu kemana, La?”
“Entahlah, maunya sih ke yang deket-deket saja.”
"Yang deket?"
"Sama. Pengen yang deket juga. Kemana, ya?"
"Mau ngebolang kayanya, tabungan udah ngumpul soalnya."
"Heem.”
Tiisnya jawaban Vanila, seakan menambah gejolak Aren yang sama ingin kesana. Aren hanya beberapa kali ke tempat lahirnya yang kata orang-orang, "Kota Kembang". Itupun bersama Vanila. Tapi, Dimsum dewa selalu direkomendasikannya.
“Cara makannya, kamu campur chili oil sama mayo. Sumpah! Enak pisan!!!!!”
“Hmm… menarik.”