Mohon tunggu...
Andhika
Andhika Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, Wartawan, Pebisnis

Sempatkan Waktu Untuk Baca, Sebarkan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wargi Sumedang di Cirebon, Eksistensi dan Kolaborasi 2 Budaya

7 September 2023   21:36 Diperbarui: 7 September 2023   21:50 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara letak geografi, Kabupaten Sumedang dan Kota/ Kabupaten Cirebon hanya terhalang satu daerah saja, yakni Kabupaten Majalengka. Namun istilah mengembara tetaplah menjadi ciri yang melekat bagi siapapun yang melancong atau melangsungkan hidup diluar tanah kelahirannya.

Sebagai salah satu contoh, khususnya di Kota dan Kabupaten Cirebon ada satu komunitas yang isinya memang memiliki kelahiran hingga bertempat tinggal di Kabupaten Sumedang. Kumpulan itu diberi nama Payung Suci (Paguyuban Urang Sumedang di Cirebon).

Keberadaan Payung Suci di Cirebon semakin hari semakin dikenal, bahka. survey dilapangan membuktikan golongan tersebut hampir dikenali dan diakui seluruh elemen masyarakat. Baik dari warga sekitar, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga kepemerintahan daerah.

Hal wajar jika nama Payung Suci dikenal warga Cirebon, lantaran eksistensinya seringkali hadir hampir disetiap kegiatan khususnya sosial dan budaya di Cirebon.

Kehadiran Payung Suci mampu memberikan warna tambahan di Cirebon, selain perpaduan bahasa dan anggota yang ada didalamnya tidaklah membuat gaduh warga asli Cirebon.

Di bawah kepemimpinan Dani Jaelani, kontribusi Payung Suci di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon sudah tidak diragukan lagi. Hal itu terbukti dari kolaborasi dan eksistensinya hampir setiap kegiatan sosial di Kota dan Kabupaten Cirebon.

Selain daripada itu, wadah komunikasi yang berisi segelintir orang yang dengan latar belakanh kelahiran dan tempat tinggal di Kabupaten Sumedang ini memiliki sejumlah fakta menarik, diantaranya:
1. Bahasa Sunda tetap melekat meski dikelilingi warga dengan bahasa Cirebon.
2. Solidaritas tinggi dengan selalu dihadiri lebih dari 10 orang ketika ada kegiatan berbentuk kerja bakti maupun sekedar bercengkrama.
3. Pentolan wargi (sebutan anggota Payung Suci) dengan profesi beragam
4. Logo Payung Suci yang dipasang jelas terdapat Kolaborasi antara ciri khas Sumedang dengan Kujang dan Gerbang Bata Merah yang identik dengan Cirebon.

Melihat sejumlah fakta menarik di atas, eksistensi dan kolaborasi 2 bahasa tercipta. Fakta tersebut tercipta seiring berjalannya waktu tanpa mengganggu kebIasaan wargi Sumedang maupun warga Cirebon.

Makan Bhineka Tunggal Ika tentang keindahan toleransi dan keanekaragaman budaya terlihat dar contoh singkat diatas. Namun, akankah komunitas wargi Sumedang yang bekerja hingga bermukim di Cirebon mampu bertahan lama? Terkadang sebuah komunitas pasti ada adu argumentasi hingga mengakibatkan perpecahan didalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun