Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) angkatan pertama tengah dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Desa Karangmulya, Kabupaten Cirebon. Berbagai program mulai dikembangkan untuk membangun desa yang lebih maju. Namun, sebelum menjalankan berbagai program yang akan dijalankan, mahasiswa melakukan berbagai pendekatan termasuk mengenal SDM dan SDA yang ada di daerah tersebut. Salah satu temuan yang didapatkan adalah banyaknya warga yang berprofesi sebagai pengrajin rotan.
Rotan adalah salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dari sektor kehutanan. Ada beberapa jenis Rotan yang sering digunakan adalah Manau, Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut. Selain itu, Khususnya di Cirebon Rotan menjadi kreatifitas unik yang mampu memberikan hasil indah untuk lingkungan. Banyaknya motif, bentuk yang dihasilkan oleh pengrajin rotan dan bisa disesuaikan dengan keinginan. Dari informasi yang mahasiswa dapatkan "Semakin bagus bahan rotannya semakin tinggi harga jualnya" Ujar salah satu pengrajin rotan.
Sehubungan dengan fakta di atas bahwa mahasiswa P2MB berencana untuk mengkolaborasikan antara rotan dengan kegiatan ramah lingkungan. Kegiatan yang dimaksud ialah bagaimana kita menjaga lingkungan dengan tetap menjaga kebersihan, yakni salah satunya dengan pembuatan tong sampah berbahan rotan dengan sentuhan keindahan. Â Pada dasarnya, penyediaan tong sampah di lingkungan merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Maka dari itu, Mahasiswa P2MB memanfaatkan rotan dengan mengkreasikan pada pembuatan tong sampah guna menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta terlihat indah dengan keunikan rotan. Selain itu, rotan sendiri memiliki sifat yang mudah dibentuk meskipun secara tekstur memiliki sifat keras. Justru dengan hal itu, rotan menjadi salah satu bahan yang cocok untuk membuat tong sampah. Guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan indah maka tong sampah rotan ini bisa menjadi solusi dan inovasi dalam mengembangkan kreatif lingkungan.
Mahasiswa berharap agar potensi di bidang ini semakin maju baik di pasar lokal maupun internasional. Selain itu, mahasiswa juga mengharapkan agar produk-produk rotan ini dapat dipakai sebagai alternatif dari bahan yang tidak ramah lingkungan seperti plastik. Jadi selain mendapatkan nilai estetika dari tong sampah, warga juga ikut berperan dalam melestarikan kelangsungan alam dan lingkungan.
Penulis: Fatimah, Luli Lulianti dan Mira Gustiani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H