Mahasiswa KKN P2MB UPI diantar Kuwu Karangmulya dan perangkat desa melakukan  blusukan ke Pasar Rumput Karangmulya pada tanggal 22 Maret 2023. Keberadaan Pasar  Rumput sangatlah penting bagi warga Desa Karangmulya Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Selain Pasar Rumput merupakan satu-satunya pasar tradisional yang menyediakan  kebutuhan warga, pasar ini juga adalah badan usaha milik desa (BUMDES) yang dimiliki dan  dikelola Desa KarangmulyaÂ
Kunjungan mahasiswa KKN P2MB UPI ke Pasar Rumput Karangmulya merupakan salah  satu program P2MB/KKN yang bertujuan untuk mengamati dan mengobservasi potensi  BUMDES dan UMKM lokal di Desa Karangmulya sekaligus melihat lebih dekat geliat aktivitas  ekonomi warga di pasar Karangmulya. Ketika mahasiswa KKN menelusuri pasar, tampak banyak  sekali warga yang menjajakan berbagai jenis dagangan mulai dari perabot, sayur-mayur, buah buahan, daging, ikan, rempah-rempah, sembako, pakaian dan alat rumah tangga lainnya. Pasar  Rumput Karangmulya pun ramai dikunjungi pembeli khususnya masyarakat setempat mulai dari  pagi hingga siang hari. Â
Kuwu Karangmulya, Pak Masadi, menyatakan bahwa pasar Rumput Karangmulya  merupakan BUMDES yang dikelola oleh Pemerintahan Desa Karangmulya. Hal ini tentu menjadi keunikan tersendiri, mengingat tidak banyak pemerintah desa yang memiliki pasar. Keberadaan  pasar desa sejatinya menjadi potensi besar bagi desa untuk lebih mensejahtrakan warganya  melalui pengelolaan BUMDES dan pemberdayaan UMKM lokal. Namun sayang, masih menurut  Kuwu Karangmulya, belum ada sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk mengelola  pasar secara maksimal. Kata Pak Masadi, "Pasar Karangmulya ini milik desa, akan tetapi belum  ada SDM yang memadai untuk mengelolanya."Â
Kurangnya tata kelola pasar desa menimbulkan beberapa masalah, salah satunya adalah  ada bangunan kios pasar yang kondisinya kurang terawat. Hal ini tampak saat mahasiswa KKN  P2MB UPI berkeliling pasar, ada salah satu pedagang yang kondisi kiosnya kurang layak dan  mengeluhkannya kepada Pak Kuwu sebagai pihak pengelola pasar. Menanggapi hal tersebut,  Pak Kuwu menjelaskan bahwa perbaikan kios yang rusak bisa segera dilakukan bila pedagang  membayar terlebih dahulu biaya pengelolaan. Hal ini menegaskan, kurangnya orang yang  mengelola pasar, menimbulkan kurang terpantaunya kondisi kelayakan kios di pasar. Â
Dari Blusukan mahasiswa KKN P2MB UPI ke Pasar Rumput Karangmulya, didapat informasi kalau pemerintahan Desa Karangmulya mengalami kesulitan SDM dalam pengelolaan  BUMDES pasar desa. Permasalahan ini tentu memotivasi mahasiswa KKN P2MB UPI untuk ikut  serta membantu Pemerintahan Desa Karangmulya mencarikan solusinya. Salah satu solusi yang  bisa diupayakan adalah mengoptimalisasikan retribusi pasar untuk biaya pemeliharaan sarana  pasar. Keberadaan mahasiswa KKN P2MB UPI diharapkan menjadi pembawa SDM yang  memadai untuk mendampingi aparat desa dan warga serta mendukung program pengelolaan  pasar sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa  Karangmulya. Semoga.Â
Oleh: Tantri Lestari dan Zahra Salsabila Asmarani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H