Mohon tunggu...
Kribo.Cirawa
Kribo.Cirawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Hallo Perkenalkan kami dari Tim PKM PI UPI yang mengusung program Penerapan IPTEK yakni berupa alat Food Dehydrator sebagai alat penurun kadar air pada bahan olahan pembuatan makanan kering berbahan dasar buah mentimun di Desa Cirawamekar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Alat Food Dehydrator Berimpact Pada Peningkatan Produktivitas Olahan Mentimun di Desa Cirawamekar

15 Oktober 2023   15:45 Diperbarui: 15 Oktober 2023   16:21 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan olahan makanan kering berbahan dasar mentimun diharapkan dapat terus berlanjut meskipun program PKM telah selesai. Hal ini dibuktikan dari adanya alat ini, mitra dapat meningkatkan proses produksi dari 48 pcs/bulan menjadi 168 pcs di bulan Juli 2023 atau bulan pertama kali masyarakat memproduksi olahan makanan kering berbahan dasar mentimun menggunakan teknologi. Kemudian, pada bulan Agustus 2023 produksi makanan kering berbahan dasar mentimun meningkat hingga 258 pcs/bulan. Oleh karena itu, alat ini dapat memberikan dampak yang nyata pada mitra. Berikut merupakan Gambar dari peningkatan produktivitas olahan buah mentimun dari sebelum dan sesudah menggunakan teknologi yang dapat dilihat pada Gambar berikut : 

Berdasarkan perhitungan dengan UMKM POKJA PKK, Peningkatan jumlah produksi dari bulan Juni hingga Agustus disebabkan waktu penurunan kadar air pada olahan buah mentimun yang biasanya membutuhkan 48 Jam menggunakan metode konvensional atau bantuan sinar matahari menjadi lebih efektif ketika menggunakan food dehydrator, yakni hanya membutuhkan waktu  3 sampai dengan 4 jam untuk mengeringkan (½ kg) olahan buah mentimun sehingga proses produksi dapat meningkat. Kemudian, pendapatan yang biasanya didapatkan mitra sebelum menggunakan teknologi adalah Rp. 300.000/bulan menjadi meningkat setelah menggunakan teknologi food dehydrator dalam proses penurunan kadar air dengan pendapatan Rp. 3.072.000/bulan nya serta kenaikan biaya produksi dalam penggunaan listrik, yakni Rp. 50.000/bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun