Pengembangan olahan makanan kering berbahan dasar mentimun diharapkan dapat terus berlanjut meskipun program PKM telah selesai. Hal ini dibuktikan dari adanya alat ini, mitra dapat meningkatkan proses produksi dari 48 pcs/bulan menjadi 168 pcs di bulan Juli 2023 atau bulan pertama kali masyarakat memproduksi olahan makanan kering berbahan dasar mentimun menggunakan teknologi. Kemudian, pada bulan Agustus 2023 produksi makanan kering berbahan dasar mentimun meningkat hingga 258 pcs/bulan. Oleh karena itu, alat ini dapat memberikan dampak yang nyata pada mitra. Berikut merupakan Gambar dari peningkatan produktivitas olahan buah mentimun dari sebelum dan sesudah menggunakan teknologi yang dapat dilihat pada Gambar berikut :Â
Berdasarkan perhitungan dengan UMKM POKJA PKK, Peningkatan jumlah produksi dari bulan Juni hingga Agustus disebabkan waktu penurunan kadar air pada olahan buah mentimun yang biasanya membutuhkan 48 Jam menggunakan metode konvensional atau bantuan sinar matahari menjadi lebih efektif ketika menggunakan food dehydrator, yakni hanya membutuhkan waktu  3 sampai dengan 4 jam untuk mengeringkan (½ kg) olahan buah mentimun sehingga proses produksi dapat meningkat. Kemudian, pendapatan yang biasanya didapatkan mitra sebelum menggunakan teknologi adalah Rp. 300.000/bulan menjadi meningkat setelah menggunakan teknologi food dehydrator dalam proses penurunan kadar air dengan pendapatan Rp. 3.072.000/bulan nya serta kenaikan biaya produksi dalam penggunaan listrik, yakni Rp. 50.000/bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H