Bismillahirrahmanirrahim. Sebagian dari kita pasti pernah harus meninggalkan suatu hal yang sedang dikerjakan untuk menyelesaikan hal lain yang ga penting tapi mendesak. Contohnya nih, saya sedang serius ngerjain skripsi di kamar, eh tiba-tiba adik kecil saya yang masih 2 tahun datang dan ngajak main bola. Awalnya sih, pasti dongkol dalam hati "aduh.. ngapain sih ni bocil pake dateng2 ke kamar???". Tapi, lama-lama setelah dengar suara lirih bapak atau ibu, timbul rasa ga tega buat ga nerima ajakan ade main bola, yaa... paling cuma 10 menit. Akhirnya skripsi ditinggal sebentar, dan main sama ade. Setelah 10 menit, ade uda ga rewel dan saya bisa kembali fokus ke skripsi. Iya, kalau hanya dilihat dari segi waktu, saya memang saat itu rugi 10 menit. Tapi, jika dilihat dari sisi lain, saya dan orang di sekitar saya saat itu malah mendapatkan banyak keuntungan dari peristiwa 'datangnya adik saya' itu. Mau tahu apa saja keuntungan yang saya dapat saat itu? Ayo simak bareng-bareng. Pertama, refreshing. Setelah lebih dari 10.000 detik saya duduk di depan laptop, mata saya mulai merasa perih dan kaku di leher. Dengan adanya adik saya itu, saya bisa mengistirahatkan urat leher dan saraf mata saya sejenak dan menggerakan anggota tubuh lainnya. Nah, setelah main, pikiran saya jadi fresh lagi. Lumayan kan,, :) Kedua, bisa bikin adik saya senang. Nah yang ini sih, uda jelas. Karena kalau sudah ba'da maghrib tidak ada lagi teman yang bisa dia ajak main,jadi dia ajak kakaknya yang cantik ini main bola (xixixi... ^^). Ditilik dari segi psikologis anak, juga baik kok. Karena adanya perasaan senang saat bermain, adik saya itu jadi mudah mengungkapkan ekspresinya. Misalnya, saat sedang bermain tadi. Rupanya, kemarin-kemarin adik saya menyimak sebuah acara televisi yang di dalamnya terdapat adegan seorang anak yang akan menendang bola sambil mengucapkan "tendangan... si MADUNnn...!!" atau "Kick.. Madun". Lantas, adik saya menirunya, saat bersiap siaga menendang bola, dia mengucapkan "Kik..dadunn..kik dadunnn.. mba..". Saya sangat senang mendengarnya.. :) Ketiga, timbulnya rasa tenang di dalam benak kedua orang tua saya. Manfaat ini, baru saya sadari saat saya menulis potingan ini. Tapi memang benar, Ibu saya jadi tidak mengeluarkan nada tingginya untuk menghardik saya atau adik saya, sementara Ayah saya dapat kelonggaran waktu 10 menit untuk tetap duduk santai menonton bola di televisi. Jadi, untuk beberapa saat kita memang harus coba melihat suatu peristiwa tidak hanya dari satu sisi, tapi juga sisi lainnya. Karena dengan begitu, kita sebagai manusia tidak akan pernah merasa rugi atas hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Bahkan mungkin, adanya hal tersebut bisa mendatangkan banyak manfaat untuk kita... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H