Mohon tunggu...
Ciput Putrawidjaja
Ciput Putrawidjaja Mohon Tunggu... Praktisi Inovasi dan Inkubasi Bisnis Teknologi Kelautan -

Direktur Badan Pengelola Marine Science Techno Park Universitas Diponegoro (MSTP UNDIP)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Sunan Pakubuwono X Pemilik Mobil Pertama di Indonesia

19 Oktober 2015   13:24 Diperbarui: 21 Oktober 2015   09:27 5021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MOBIL PERTAMA DI HINDIA BELANDA

[caption caption="Benz Phaeton yg dibeli oleh Sunan Pakubuwono X dari Surakarta pada tahun 1894"][/caption]Mobil yg pertama kali dibeli oleh penduduk Hindia Belanda adalah sebuah Benz Phaeton yg dibeli oleh Sunan Pakubuwono X dari Surakarta pada tahun 1894! Kendaraan bermotor beroda empat berbahan bakar bensin yg saat ini kita kenal baru diproduksi massal oleh Carl Benz pada tahun 1886. Jadi 8 tahun sesudah produksi pertama, Sunan PB X sudah sanggup beli langsung diimpor dari Jerman! Bahkan di Belanda sekalipun, mobil baru ada tahun 1896!!! Padahal jarak dari pabrik Benz di Stuttgart ke Den Haag tempat dimana warga Belanda pembeli mobil pertama itu tidak lebih jauh daripada Jakarta - Solo!

Bayangkan saja seberapa kayanya Sunan PB X tsb. Harga mobil tsb pada saat itu adalah 10.000 gulden, yg dipesan melalui Prottle & Co, toko yang menjual barang - barang impor yang berlokasi di passer besar (Pasar besar) di Soerabaja!

Mobil Benz Phaeton milik Pakubuwono ini berkapasitas penumpang delapan orang. Rodanya masih menggunakan bahan kayu dengan tambahan ban mati, yaitu ban yang tidak menggunakan udara atau angin di dalam ruangan ban tersebut. Spesifikasi mobil ini masih sangat sederhana yaitu hanya menggunakan mesin 1 slilider, dengan kekuatan 5 hp, dan kapasitas tangki 2,0 liter.

Konon, Sunan Pakubuwono X membeli mobil tersebut demi gengsi menyaingi orang-orang Belanda dan Eropah lainnya, dimana Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu pun masih berkendaraan kereta kuda! Sayang disayang, artefak sejarah itu sekarang berada di sebuah museum milik pribadi di Negeri Belanda! Rupanya pada tahun 1924, mobil tersebut dikapalkan ke Rotterdam, Belanda dari pelabuhan Semarang, Jawa Tengah. Lho kok malah dikirim balik ke Eropa?

Rupanya mobil tersebut dipinjam oleh pemerintah kerajaan Belanda dari Sunan Pakubuwono X untuk dipamerkan dalam pameran mobil AutoRAI pada tahun 1924!

Lha kok masih ketinggalan di sana??? Nah itu yg wallahu alam deh jawabannya. Menurut Roy Suryo yang mengaku pernah melihat sendiri mobil tersebut di Belanda, "Namun setelah pameran karena Belanda kalah perang dari Jepang dan kemudian Indonesia Merdeka maka mobil tersebut seakan “terlupakan”. Padahal jeda waktu antara 1924 sampai pecah perang dunia kedua di Asia Pasifik (1942) saja sudah 18 tahun. Masak pameran mobil aja 18 tahun lamanya sih??? Masak ga sempat dikembalikan sih???

Orang ke-2 yg memiliki mobil di Hindia Belanda a/ Prof Dr W Schrüffner di Medan pada tahun 1902, yang kemudian menjadi Kepala Deli Automobile Club. Mobil Benz itu bermesin 2-silinder, berpendingin air, bertenaga 5 hp. Lampu depannya menggunakan sepasang lentera.

[caption caption="Orient Blackboard 1904 milik Bupati Brebes RM Arjo Tjondro"]

[/caption]Jejak PB X diikuti oleh Bupati Brebes, Raden Mas Arjo Tjondro yg membeli sebuah Orient Backboard buatan 1904. Mobil satu silinder dengan kekuatan delapan tenaga kuda ini dilengkapi persneling maju mundur. Penggerak roda digerakkan melalui rantai.

Berikutnya, alah seorang keluarga raja lain di Solo, Kanjeng Raden Sosrodiningrat membeli sebuah mobil merk Daimler. Mobil merk ini memang tergolong mobil mahal dan hanya dimiliki oleh orang-orang berkedudukan tinggi. Mobil ini bekerja dengan empat silinder sama dengan kendaraan yang dipakai oleh Gubernur Jenderal di Batavia. Malahan ada kabar burung, bahwa dibelinya mobil Daimler tersebut oleh keluarga PB X Surakarta, disebabkan karena PB X tidak mau kalah gengsi dengan Gubernur Jenderal.

Sebelumnya, ketika Gubernur masih menggunakan mobil merk Fiat atau sebuah kereta yang ditarik dengan 40 ekor kuda, tidak seorang pun berani menyainginya. Tetapi tiba-tiba saja PB X Solo memesan mobil dari pabrik dan merk yang sama, Kanjeng Raden Sosrodiningrat memesan mobil Daimlernya lewat Prottel & Co.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun