Tahun 2045, Indonesia diperdiksi akan mendapatkan bonus demografi dimana angkatan kerja mencapai titik tertinggi dari masa sebelumnya. Ini akan menimbulkan 2 dampak yaitu dampak positif/keuntungan dan dampak negatif/kerugian. Dampak positif/keuntungan apabila kita bisa memanfaatkan angkatan kerja yang melimpah ini untuk kita optimalkan menggerakan roda perekonomian sehingga akan menghasilkan produktifitas kerja yang tinggi yang berimbas pada meningkatmya daya saing dan keunggulan kompetitif sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki. Dampak negatif/kerugian apa bila tidak bisa menyediakan SDM yang berkualitas dan lapangan kerja yang memadai, maka akan menimbulkan bencana pengangguran, meningkatnya kriminalitas dan chaos dimana-mana.
Oleh sebab itu, pemerintah telah mempersiapkan sejak dini strategi mengoptimalkan bonus demografi tersebut. Salah satu cara yaitu dengan mendorong lahirnya wirausaha muda melalui program-program kuliah wirausaha muda, bantuan dana hibah pengusaha pemula, peningkatan kapasitas building pengusaha pemula dan akses permodalan lainnya. Bagi pengusaha pemula sangat penting untuk membangun personal branding untuk bisa memasarkan produk rintisan mereka. Mengapa justru presonal branding yang lebih penting? bukan produk branding lebih penting karena mereka akan menjual barang dagangannya?.Â
Branding adalah sebuah upaya memperkenalkan produk hingga produk itu dikenal, diakui, dan digunakan oleh khalayak. Branding juga dianggap sebagai suatu strategi yang dapat dilakukan untu menyampaikan sebuah pesan dengan jelas, mengonfirmasi kredibilitas dari pemilik brand itu sendiri, menghubungkan dengan target pemasaran yang lebih personal, memotivasi peminatnya, hingga meciptakan kesetiaan. Produk branding merupakan pemakaian nama, istilah, simbol atau desain untuk memberikan identitas pada suatu produk. Dengan adanya produk branding, sebuah merek mempunyai identitas berbeda dengan milik pesaing.Â
Menurut Timothy P. O’Brian bahwa personal branding sendiri adalah Identitas Pribadi yang mampu menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut
Pengusaha pemula disarankan menguatkan personal branding terlebih dahulu karena pada awal merintis usaha, orang akan tertarik membeli produk yang ditawarkan karena melihat kredibilitas dan  personality dari yang menjual. Setelah mereka merasakan produk yang sudah dibeli, baru mereka akan bergeser kecintaan pada produk. Sebagai contoh seorang pembawa acara, dia sudah mempunyai personal branding yang bagus dibidang acara dan pernak perniknya, ketika dia membuka usaha toko peralatan baju dan pernak pernik acara pasti akan lebih mudah memasarkan karena personal branding yang kuat sebagai pembawa acara.
Semua kemajuan harus kita mulai dari hal kecil, yaitu dari diri sendiri. Tetap semangat INDONESIA HEBAT 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H