Kegiatan halal bi halal masih terus menggelora pada bulan syawal. Warga yang hidup di komplek perumahanpun tidak mau ketinggalan untuk menggelar agenda tahunan pasca hari raya idul fitri yaitu kegiatan halal bi halal.
Demikian juga warga perumahan Bhumi Menoreh Salaman. Kegiatan yang diprakarsai Bamusdus (Badan Musyawarah Dusun) menggelar kegiatan halal bi halal di lapangan Volly komplek perumahan. Kegiatan ini mengambil tema Sikap Toleransi Perkokoh Persaudaraan. Tema ini relevan dengan kondisi riil masyarakat di perumahan Bhumi Menoreh yang memiliki aneka ragam identitas baik agama, etnis maupun ras.
Panitia kegiatan ini adalah remaja Karang Taruna Perum Bhumi Menoreh. Sejak kelahirannya, para remaja ini selalu mengambil peran dalam berbagai kegiatan warga. Baik acara peringatan HUT RI maupun kegiatan Halal Bi Halal, termasuk kegiatan social di masyarakat. Sejak kehadiran mereka, dinamika kegiatan di lingkungan perumahan terus berkembang dan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para sesepuh, pengurus takmir masjid, semua ketua RT, ketua RW, Kepala Dusun, pengurus Bamusdus. Bapak Sutejo selaku Kepala Desa juga berkesempatan hadir guna memberikan motivasi dan apresiasi kepada segenap warga. Beliau berpesan agar suasana kondusip tetap dijaga agar warga perumahan dapat hidup berdampingan secara guyub rukun dan bergotong royong.
Yang tidak kalah menarik kegiatan halal bi halal tahun ini adalah pembawa acaranya. Mengapa menarik? Sebab sang pembawa acara masih usia SMP kelas 7. Ia adalah santri Ponpes Muhammadiyah Imam Syuhada Sukoharjo. Tampil tenang, suaranya keras, dan selalu menampilkan ciri personalnya yaitu selalu tersenyum di depan para tamu. Hal ini membuktikan, para sesepuh sudah menyadari betapa kaderisasi adalah hal yang harus dilakukan. Ia juga yang membacakan ikrar halal bi halal sebagai perwakilan pemuda yang disampaikan perwakilan sesepuh perumahan yang diwakili bapak Sujito selaku Ketua Bamusdus.
ramadan satu bulan penuh. Selanjutnya disampaikan agar tetap bisa menjaga sikap ukhuwah Islamiyah dengan menujukkan sikap toleransi atas perbedaan. Bahkan ditegaskan bahwa semua komponen yang ada di masyarakat mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka unsur-unsur agama yang ada perumahan hendaknya bisa dijalin persaudaraan dan bekerjasama untuk hal-hal yang dibolehkan oleh gama masing-masing. Sedangkan perbedaan kelompok baik NU maupun Muhammadiyah juga harus bisa saling memahami dan bekerjasama guna memajukan umat. Kegiatan ditutup dengan doa, dan diakhiri dengan berjabat tangan semua warga. Â Kegiatan ini sebagai salah satu upaya memperkuat persaudaraan sesama warga.
Dalam penyampaian nasihatnya, KH Irsyad Thohir mengajak semua warga yang hadir untuk terus meningkatkan iman taqwanya setelah menjalani puasaBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H