Mengapa pembelajaran yang berorientasi HOTS menunjukkan adanya kualitas pembelajaran? Sebab pembelajaran ini telah mengantarkan siswa secara horizontal mengembangkan "dimensi proses kognitif" yaitu kemampuan menganalisa (A4), kemampuan mengevaluasi (A5) dan kemampuan mencipta (A6).Â
Selanjutnya pembelajaran ini secara vertical mengembangkan "dimensi pengetahuan" yaitu konsepsual, prosedural dan metakognitif. Kedua kemampuan tersebut merupakan komponen berpikir tingkat tinggi.
Oleh sebab itu ketika guru dapat mewujudkan proses pembelajaran berorientasi HOTS, maka guru telah berhasil melatih siswa berpikir tingkat tinggi (berpikir inovatif, kreatif dan kritis). Uraian secara teoritis pernah diunggah di Kompasiana 5 Januari 2023 dengan judul Perlunya Guru Memahami Proses Berpikir Metakognitif.
b. Peningkatan Kualitas Hasil Pembelajaran
Kualitas hasil pembelajaran dapat dilihat pada perubahan perilaku siswa baik secara kognitif, sikap maupun keterampilan (psikomotor). Perubahan kognitif dapat berupa meningkatnya nilai setelah diadakan penilaian. Atau bisa berupa hasil berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Bisa juga berupa produk hasil berpikir kritis, kreativitas maupun pengembangan inovasi yang dilakukan siswa dalam menjalankan tugas guru.
Pengembangan inovasi, kreativitas dan berpikir kritis merupakan hasil perubahan keterampilan berpikir siswa. Perubahan sikap ditandai dengan meningkatnya motivasi, keberanian, keaktifan, kedisiplinan, tanggungjawab,dll dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pembelajaran yang berkualitas ditandai adanya penerapan metode, media, model pembelajaran yang bervariasi dan mampu melibatkan peserta didik terlibat dalam pembelajaran.
Pada akhirnya berkualitasnya proses pembelajaran setidaknya ditandai adanya peningkatan proses dan hasil pembelajaran.
Meningkatnya kualitas proses pembelajaran bisa dilihat pada pengelolaan kelas yang baik dan keberhasilan guru melaksanakan proses pembelajaran yang berorientasi pada HOTS.
Sedangkan peningkatan hasil pembelajaran ditandai dengan meningkatnya hasil belajar setelah peserta didik melakukan assesmen.
Hasil tersebut bisa berupa kemampuan mengerjakan soal-soal atau berupa produk kreativitas maupun berpikir kritis yang dilakukan.