Silaturahmi di hari idul fitri sebaiknya berpinsip untuk mempererat persaudaraan. Prinsip ini berkaitan dengan segenap keunikan masing-masing kita. Di lain pihak prinsip ini berkaitan dengan misi sosial setiap kita. Arena di luar ramadan sampai idul fitri, mempunyai kecenderungan adanya keretakan bahkan putus tali persaudaraan. Maka momentum silaturahmi di hari idul fitri hendaknya dijadikan sebagai upaya mempererat tali persaudaraan. Sebab selain momen yang mendukung juga didukung oleh banyaknya orang-orang yang melakukan silaturahmi.
Oleh sebab itu, ketika kegiatan silaturahmi benar-benar menjalankan misi mohon maaf lahir dan batin, maka prinsip kedua ini harusnya bisa terwujud. Sebab yang mau meminta maaf dan memberikan maaf lahir dan batin, berarti sudah tidak ada lagi rasa sakit hati apalagi dendam. Sehingga silaturahmi di hari idul fitri menjadi spirit baru mempererat persaudaran.
Silaturahmi di hari raya idul fitri telah menjadi budaya baru di masyarakat. Maka umat Islam bisa menjadikan budaya tersebut sebagai upaya melakukan pembenahan diri terhadap proses hubungan sosial di tengah masyarakat baik dengan teman, tetangga apalagi saudara. Oleh sebab itu budaya silaturahmi hendaknya bisa dijalankan sesuai dengan semboyan mohon maaf lahir dan bathin secara sungguh agar prinsip saling memaafkan dan prinsip mempererat tali persaudaraan bisa dijalankan dengan lahir batin juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H