Siswa Sekolah Dasar kelas I merupakan kelas transisi dari pra sekolah menuju masa sekolah. Maka anak-anakpun masih perlu adaptasi dari masa bermain menuju masa mulai belajar. Mengingat masa transisi, guru dalam menanamkan nilai-nilai takwa melalui kegiatan puasa, perlu memahami perkembangan kognitif maupun psikososial mereka. Pemahaman terhadap kedua hal tersebut sebagai bahan dalam merancang kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga rancangan kegiatan bisa tepat sasaran.
1. Perkembangan Kognitif
Siswa SD kelas I mempunyai perkembangan kognitif yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial terdekatnya. Mereka akan melakukan imitasi terhadap ucapan dan perilaku yang dilihat dan didengarnya. Peningkatan pemahaman terhadap berbagai konsep didasarkan pada kemampuan visual dan audio. Oleh sebab itu mendampingi siswa kelas I SD membutuhkan langkah tersendiri dibandingkan kelas-kelas di atasnya.Â
Demikian juga dalam menanamkan nilai-nilai takwa melalui kegiatan puasa. Maka harus disesuikan dengan karakteristik tahapan perkembangan kognitifnya. Dalam catatan Stanford Children's Health (https://www.orami.co.id/) anak usia 6-7 tahun terdapat tahapan perkembangan kognitif sebagai berikut: a) belajar memahami konsep angka dan waktu, b) belajar dari apa yang dibaca dan didengarnya (visual dan audio), 3) mulai belajar mengembangkan kemampuan berpikir logis dan mengolah informasi, 4) memahami perintah yang terdiri dari 3 bagian terpisah, 5) memprediksi pola, serta mengenali dan menciptakan pola sendiri, 6) menghitung sampai 100 dengan lompatan 2, 5, dan 10 angka.
Karakteristik perkembangan kognitif tersebut lebih didasarkan pada kemampuan melihat dan mendengar terhadap rangsangan yang diterima dari luar. Maka kalau rangsangan tersebut apabila positip ya positip yang ditangkapnya, sebaliknya apabila negatif, ya negatif yang ditangkapnya.
2. Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial siswa SD kelas 1 berkorelasi dengan perkembangan emosional dan sosialnya. Emosional mereka ditandai dengan kesadaran tentang peran orang lain di sekitarnya. Anak-anak biasanya mengekspresikan rasa ingin tahunya tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh orang terdekatnya. Memilih pakaian sendiri, menyisir rambut sendiri, mandi sendiri, maupun mencuci pakaian sendiri. Ekpsresi tersebut sebagai ungkapan perkembangan emosional yang mereka miliki.
Dilansir dari situs (https://www.halodoc.com/) secara sosial anak usia SD kelas 1 (usia 6-7) tahun ditandai adanya ketertarikan untuk berteman dan melakukan sesuatu bersama teman sebaya (berlatih kerja tim).
Perasaan ingin diterima oleh teman sebaya juga menandai perkembangan sosial mereka. Â Demikian juga mereka sudah mulai menunjukkan praktik kemandirian. Pendek kata secara sosial mereka sudah merasakan respek terhadap orang lain. Pada momen ini penanaman etika, sopan santun, empati, dll sangat tepat untuk dilakukan.
Dalam konsep kurikulum merdeka dikenalkan enam aspek perkembangan dari PAUD ke SD/MI yaitu: mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, keterampilan motorik dan perawatan diri serta pemaknaan terhadap belajar yang positif.