Bulan suci ramadan merupakan bulan istimewa. Kehadirannya memberikan banyak kebermanfaatan bagi orang-orang yang berpuasa. Sehingga kehadirannya disambut dengan sambutan "marhaban yar amadan", selamat datang bulan suci ramadan.
Sebagai bulan istimewa, tidak kaget apabila bulan ramadan disebut dengan aneka sebutan. Semua sebutan yang diberikan tersebut menunjukkan keistimewaan bulan tersebut. Maka tidak salah jika dikatakan, kalau bulan ramadan mempunyai sejuta pesona.
6 Sebutan Bulan Ramadan yang Perlu Kita Ketahui
1) Syahrut tarbiyyah atau bulan pendidikan. Yaitu bulan yang ditandai dengan pendidikan keperibadian seorang muslim yang dijalankan sebulan penuh untuk mengendalikan nafsunya melalui lapar dan dahaga. Pada bulan ini orang yang berpuasa dididik agar berlatih sabar, jujur, tidak serakar, berempati kepada orang lain, merendahkan ego, menjauhkan sifat iri dan dengki, serta menjauhkan diri dari sifat riya' dan sombong. Semua aktivitas tersebut sebagai upaya membentuk kepribadian orang yang berpuasa agar berkualitas lahir dan batinya, jiwa dan raganya, jasmani dan rohaninya.
2) Syahrul ibadah atau bulan ibadah. Yaitu bulan yang ditandai dengan kegiatan ibadah. Salat jamaah lima waktu, salat tarawih, merupakan ibadah yang biasanya dilakukan oleh umat Islam selama bulan suci ramadan. Kegiatan ibadah tersebut menjadi "rasa khas" yang biasanya melekat pada bulan suci ramadan. Sebab pada umumnya masjid, musalla dipenuhi umat Islam guna menjalankan ibadah salat.
3) Syahrul Qur'an atau bulan Al Qur'an. Yaitu bulan yang ditandai dengan peristiwa turunnya Al Qur'an. Selain itu bulan ramadan sering ditandai dengan aktivitas tadarus Al Qur'an di masjid, musalla maupun di rumah. Pemandangan demikian ada di berbagai musalla maupun masjid di semua wilayah. Demikian juga gema Al Qur'an terdengar di sebagian besar rumah umat Islam. Maka pada bulan ramadan mempunyai nuansa yang amat berbeda dibanding bulan yang lain. Lantunan ayat suci Al Qur'an bergema di mana-mana.
4) Syahrul dakwah atau bulan dakwah. Yaitu bulan yang ditandai banyak aktivitas dakwah yang dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan kultum, pengajian ahad pagi teragenda di berbagai musalla dan masjid. Belum lagi pada saat awal ramadan biasanya di berbagai daerah bahkan sekolah-sekolah melakukan tarhib ramadan. Pendek kata, pada bulan ramadan banyak kegiatan dakwah digelar di berbagai wilayah melalui masjid maupun musalla.
5) Syahrul jamaah, yaitu bulan umat Islam melakukan salat berjamaah.
Pada umumnya, musala dan masjid selain bulan ramadan jumlah jamaahnya tidak sebanyak pada saat ramadan. Pada bulan ramadan, ditandai jumlah jamaah yang banyak di setiap musala dan masjid. Umat Islam yang biasanya jarang salat jamaah di masjid, pada bulan ramadan banyak juga yang menjalankan salat jamaah di masjid. Â Maka kehadiran bulan ramadan, menjadi magnit bagi umat Islam untuk memakmurkan masjid dengan salat jamaah.
6) Syahrul infaq, yaitu bulan umat Islam mengeluarkan infaq dan sedekah.
Fenomena lain yang juga terjadi di bulan ramadan adalah meningkatnya kesadaran umat Islam untuk berinfak dan bersedekah. Mungkin masyarakat berpikir bahwa kebaikan yang dilakukan pada bulan ramadan mempunyai keutamaan yang jauh lebih banyak dibandingkan bulan yang lain.
Oleh sebab itu tidak heran apabila ramadan dikatakan sebagai bulan penuh berkah. Dikatakan demikian karena begitu banyaknya keutamaan yang ada di dalam bulan suci ramadan. Maka sangat bersyukur bagi orang bisa berada di bulan tersebut dan mampu melaksanakan segenap akitvitas yang disyariatkan dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat. (Materi dikembangkan dari artikel dengan judul: Hakikat Bulan Ramadan oleh Drs H. Ahmad Yani).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H