Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meningkatkan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Creatif Problem Solving (CPS)

28 Desember 2022   05:10 Diperbarui: 28 Desember 2022   22:40 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengembangkan critical thinking dengan penerapan problem solving. Sumber: Freepik/rawpixel

Karakteristik

Menurut Huda (2016) CPS mempunyai karakteristik antara lain:1).Adanya masalah yang akan dibahas, 2).Adanya langkah/strategi pemecahan masalah 3).Pemecahan masalah dengan proses berpikir kreatif. Selanjutnya Sani (2015) menambahkan bahwa karakteristik CPS adalah pembelajaran berorientasi pada investigasi dan penemuan berdasar problem solving.

Mengapa penerapan CPS dalam pembelajaran dapat meningkatkan berpikir kritis? Ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan:

1) Sesuai dengan karakteristiknya, CPS adalah proses pembelajaran yang melatih peserta didik memecahkan masalah secara kreatif. Melalui proses inilah, peserta didik akan dilatih berpikir cermat, teliti serta mampu menyaring informasi, mengolahnya, mencari keterkaitan berbagai informasi, menganalisa serta membuat kesimpulan berdasarkan informasi tersebut.

2) Proses berpikir kreatif dalam memecahkan masalah akan mendorong peserta didik berpikir kontekstual. Proses berpikir demikian pada giliranya dapat mendorong peserta didik berpikir analitik dan problematic. Proses berpikir yang analitik dan problematic merupakan kunci penting dalam mengembangkan berpikir kritis.

3) Berpikir kreatif dan berpikir kritis mempunyai kedekatan komponen. Berpikir kreatif ditandai dengan kemampuan memodifikasi, menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai persoalan. Sedangkan berpikir kritis ditandai dengan kemampuan menproses informasi, mengevaluasi serta mengolah informasi, menganalisis serta menarik kesimpulan berdasar informasi yang diperoleh. Maka CPS merupakan langkah strategis meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Beberapa Langkah CPS agar dapat Meningkatkan Berpikir Kritis

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar penerapan CPS dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

  • Penemuan fakta  yaitu menemukan fenomena nyata yang ada
  • Penemuan masalah yaitu berupa himpunan masalah dan pertanyaan kreatif yang perlu dipecahkan
  • Penemuan gagasan yaitu menjaring sebanyak mungkin alternatif jawaban dalam pemecahan masalah
  • Penemuan jawaban yaitu menemukan jawaban yang sudah direncanakan
  • Penentuan kelebihan dan kelemahan gagasan pemecahan masalah
  • Pengambilan kesimpulan yaitu mengambil kesimpulan dari berbagai pikiran kreatif pemecahan masalah

Keberhasilan guru meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didiknya merupakan mimpi indah bagi setiap pribadi guru. Sebab keberhasilan tersebut membuktikan bahwa guru telah memberikan bekal yang istimewa kepada peserta didik ketika kelak terjun di masyarakat. Namun mewujudkan hal tersebut memerlukan kesadaran dan kesiapan kita mengasah pisau kompetensi professional kita sebagai guru.

Referensi:

  • Huda,Miftahul.2016.Teknik-Teknik Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogjakarta.Pustaka Pelajar.
  • Sani,Abdullah,Ridwan.2015. Inovasi Pembelajaran.Jakarta.Bumi Aksara
  • Siswono,Tatag.2008. Teknik   Pembelajaran Matematika berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.Surabaya.Unesa
  • Suryosubroto.2009.Proses Belajar Mengajar.Jakarta.PT Rineka Cipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun