Peran sekolah dalam menyinergikan nilai-nilai modernitas dengan nilai-nilai tradisional adalah penting. Sebab tidak semua hal yang bersifat tradisional bernilai negatif. Sehingga sekolah dapat memilah dan memilih nilai-nilai yang masih relevan dengan nilai-nilai modernitas.
Seperti diketahui nilai-nilai modernitas terus berjalan mewarnai tata kehidupan masyarakat. Adapun nilai-nilai tradisional perlahan dan pasti mulai terdampak dengan dinamika modernitas yang melanda masyarakat dalam berbagai bidang. Maka, fenomena yang terjadi banyak yang mengejar nilai modernitas dengan meninggalkan nilai-nilai tradisonal, khususnya generasi muda. Fenomena ini nampak dalam bidang budaya secara khusus bidang kesenian. Seni yang dipandang sebagai modern digandrungi generasi muda, selanjutnya meninggalkan seni karya masyarakat yang dianggap tradisional.
Merespon kondisi tersebut SMA Negeri 5 Magelang (SMANLA) dalam memperingati 31 mencoba menggelar tarian tradisional dan modern ala generasi Z. Kegiatan tersebut dinakodai oleh pengurus OSIS dalam kendali wakil kepala urusan kesiswaan.
Kegiatan social tersebut bekerjasama dengan PMI Kota Magelang sekaligus sebagai upaya nyata keluarga besar SMANLA partisipasinya kepada masyarakat melalui kegiatan donor darah.
Kegiatan HUT ke 31 diawali dengan dengan kegiatan jalan santai dengan peserta segenap keluarga besar SMANLA. Kegiatan ini sebagai upaya sekolah untuk merajut silaturahmi antar komponen mutu sekolah dengan segenap civitas akademika SMANLA.
Selesai kegiatan jalan santai aktivitas Bersama segenap keluarga besar SMANLA dilanjutkan dengan kegiatan bagi-bagi doorprize. Di sela-sela kegiatan pembagian doorprize diisi dengan unjuk kebolehan dalam menyanyi oleh bapak ibu guru dan tenaga kependidikan.
Langkah sekolah dalam menyatukan semua warga sekolah merupakan upaya untuk saling merajut silaturahmi keluarga besar SMANLA. Langkah ini juga menjadi sarana membangun sinergi semua komponen sekolah dalam mewujudkan motto  sekolah sebagai  Sekolah yang Berintegritas, Relegius Berbasis Literasi.
Sederet kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari pertama. Hari ke dua diisi pentas seni yang diisi oleh segenap komponen peserta didik. Hari kedua dijadikan ajang pagelaran seni baik oleh peserta didik maupun guru.