Apakah menghafal (memorize) materi pelajaran sama sekali harus ditinggalkan dalam pembelajaran berdiferensiasi? Sepertinya sulit. Sebab masing-masing mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda.Â
Di sisi lain dalam setiap mata pelajaran terdapat juga kosa kata, istilah kunci yang memerlukan adanya kemampuan peserta didik untuk menghafal (memorize).Â
Oleh sebab itu, guru harus menyinergikan dengan pendekatan dan metode lain yang bersifat analisis maupun pendalaman materi sebagai upaya menindaklanjuti materi pelajar yang dikuasai peserta didik melalui hafalan (memorize).Â
Pada umumnya, Â sebelum guru menggelar aksi pembelajaran, mengawali langkahnya dengan menyusun Global Desain Materi (GDM) (rancangan garis besar materi).Â
Fadilah penting langkah ini bagi guru adalah untuk mempermudah guru dalam menata tahapan materi yang akan dibahas bersama peserta didik.Â
Bagi peserta didik langkah ini juga berfungsi untuk mempermudah dalam menguasai konsep-konsep dasar materi. Penguasaan konsep dasar materi akan mempermudah peserta didik mendalami materi lebih lanjut.
Agar peserta didik dapat memahami GDM guru perlu menerapkan metode yang relevan. Salah satu metode yang memungkinkan untuk memahami adalah memorize.Â
Secara pedagogis, memorize yang diterapkan guru dapat mendorong peserta didik menerapkan langkah-langkah teknis agar dapat memahami materi.
Memorize adalah penting, sebab betapa pun suatu konsep akan bisa dianalisis secara mendalam apabila beberapa konsep pentingnya (garis besar materinya) dikuasai oleh peserta didik.Â
Ketika garis besar materi dikuasai, akan memberikan kemudahan dalam mengorelasikan dengan konsep. Khusus mata pelajaran rumpun ilmu sosial kiranya membutuhkan penguasaan garis besar materi dan istilah-istilah penting.Â