Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wabah Klitih Menular ke Pedesaan

28 Agustus 2022   07:24 Diperbarui: 29 Agustus 2022   00:15 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk siap memberantas klitih di pertigaan desa Salaman Kecamatan Salaman Kab. Magelang.(dokpri)

a) Masalah pribadi yang dibawa dari keluarga.

Keluarga yang tidak harmonis bisa menjadi pendorong remaja (pelajar) terlibat tindak kejahatan seperti klitih. 

Sebab di rumah kurang bahkan tidak mendapat afeksi sebagaimana mestinya seorang anak. Maka klitih sebagai bagian dari upaya mendapatkan pengakuan dari orang lain.

b) Edukasi yang minim tentang tindak kejahatan

Umumnya mereka minim edukasi tentang aneka tindak kejahatan. Sehingga mereka cepat diajak terlibat dalam kegiatan yang bernuansa kejahatan, secara khusus klitih.

c) Untuk memperoleh identitas diri

Setiap manusia membutuhkan pengakuan identitas diri. Demikian remaja (khususnya pelajar). Ketika keinginan tersebut tidak terpenuhi, pada umumnya mereka melakukan aktivitas yang ingin diperhatikan oleh orang lain, walaupun tindakan yang dilakukan adalah salah.

d) Mengekspresikan permasalahan yang dihadapi

Tindakan kejahatan juga bisa dipacu oleh keinginan mengekspresikan masalah yang dihadapi. Kecenderungan kuat masalah tersebut biasanya dipacu oleh masalah yang berasal dari keluarga. 

Maka keluarga yang broken home mempunyai potensi besar anggota keluarga (khususnya anak-anak) mempunyai masalah yang tidak terpecahkan. 

Oleh sebab itu wadah remaja dipandang tepat menjadi wadah mengekspresikan masalahnya dihadapi. Klitih merupakan salah satu wadah yang dianggap tepat untuk mengekspresikan masalah yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun