a) Masalah pribadi yang dibawa dari keluarga.
Keluarga yang tidak harmonis bisa menjadi pendorong remaja (pelajar) terlibat tindak kejahatan seperti klitih.Â
Sebab di rumah kurang bahkan tidak mendapat afeksi sebagaimana mestinya seorang anak. Maka klitih sebagai bagian dari upaya mendapatkan pengakuan dari orang lain.
b) Edukasi yang minim tentang tindak kejahatan
Umumnya mereka minim edukasi tentang aneka tindak kejahatan. Sehingga mereka cepat diajak terlibat dalam kegiatan yang bernuansa kejahatan, secara khusus klitih.
c) Untuk memperoleh identitas diri
Setiap manusia membutuhkan pengakuan identitas diri. Demikian remaja (khususnya pelajar). Ketika keinginan tersebut tidak terpenuhi, pada umumnya mereka melakukan aktivitas yang ingin diperhatikan oleh orang lain, walaupun tindakan yang dilakukan adalah salah.
d) Mengekspresikan permasalahan yang dihadapi
Tindakan kejahatan juga bisa dipacu oleh keinginan mengekspresikan masalah yang dihadapi. Kecenderungan kuat masalah tersebut biasanya dipacu oleh masalah yang berasal dari keluarga.Â
Maka keluarga yang broken home mempunyai potensi besar anggota keluarga (khususnya anak-anak) mempunyai masalah yang tidak terpecahkan.Â
Oleh sebab itu wadah remaja dipandang tepat menjadi wadah mengekspresikan masalahnya dihadapi. Klitih merupakan salah satu wadah yang dianggap tepat untuk mengekspresikan masalah yang dihadapi.