Sebab perkiraan ada tanda kehidupan manusia pada kala Pleistosin yang diperkirakan antara 3 juta s.d. 10 ribu SM. (Sejarah Nasional Indonesia Jilid I: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1975).
Hal tersebut menunjukkan bahwa terbentuknya gunung api purba Nglanggeran lebih tua dibanding sejarah kehidupan manusia. Sebab dalam catatan sejarah kehidupan manusia mulai ada sejak kala Pleistosin.
Yang Unik dan Menarik Berwisata di Gunung Api Purba
1) Bentuk dan ukuran batuan
Sebagai obyek wisata, pengunjung akan disuguhkan pada pemandangan tentang batu-batu yang besar-besar yang tertata secara berhimpitan.Â
Batu-batu besar tersebut memberikan imajinasi pengunjung tentang proses terjadinya gunung api purba yang proses terjadinya telah meninggalkan batuan-batuan besar yang terhampar di obyek wisata gunung api purba Nglanggeran.
Layaknya kita berwisata di laut, kita melihat hamparan lautan tanpa tepi. Di obyek gunung api purba ini, kita juga melihat hamparan batu-batu besar yang seakan tidak bertepi.
Apalagi jika mengaitkan obyek tersebut dengan proses terjadinya manusia. Akan lebih menarik lagi. Sebab angka tahun geologis gunung api purba Nglanggeran lebih tua disbanding kala Pleistosin yang pada saat itu diduga kuat baru ada tanda-tanda kehidupan manusia.Â
Maka betapa dahsyatnya proses pembentukan gunung api purba Nglanggeran pada saat itu yang diakibatkan oleh gerak bumi yang masih sngat labil dan terjadinya gerak vulkanik dengan intensitas relative tinggi. Sehingga diduga kuat belum ada kehidupan umat manusia.
Jadi, berwisata ke sini kita bisa belajar geologi, kehidupan masa pra sejarah maupun vulkanologi. Yang jelas menarik untuk wisata ilmu.