Perpustakaan sekolah adalah bagian penting profil suatu sekolah. Dinamikanya menjadi bukti derap langkah sekolah tersebut menggapai visi dan misi yang dirancangnya. Ketika perpustakaan dikemas secara elaboratif, kehadirannya bisa menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi pengembangan literasi.
Oleh sebab itu menata, mengelolola, mendesain perpustakaan sekolah agar menjadi cozy dan menginspirasi menjadi tantangan tersendiri. Sebab hakikinya dari perpustakaanlah getaran literasi dapat membumi.Â
Resonansi perpustakaan akan mengalirkan imajinasi, kreasi yang terintegrasi. Pendek kata perpustakaan sekolah dapat menjadi centrum pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua ilustrasi ini kita dapatkan di perpustakaan "Loka Ghana" SMA Negeri 1 Sedayu Bantul Yogjakarta.
Cozy adalah penggambaran rasa yang nyaman dan hangat, seperti suasana saat berada di depan api unggun, tiduran di sofa sambil berselimut tebal saat udara dingin. Dalam konsep ini terdapat beberapa aspek yang menyertai antara lain skema warna, material, furnitur, asesoris ruangan, pencahayaan, (https://binus.ac.id).
Maka istilah cozy secara sederhana dapat diartikan sebagai gambaran kondisi jiwa, rasa yang nyaman, senang, sejuk dan bahagia. Kondisi tersebut kemudian mendorong munculnya inspirasi dan imajinasi.
Inspirasi berarti memberikan sumber ide, gagasan baru. Imajinasi berarti munculnya pengembangan daya pikir untuk menciptakan karya berdasar pada inspirasi yang pernah dilihatnya. Kondisi demikian akan muncul ketika berada dalam suasana cozy.
Maka perpustakaan yang cozy adalah perpustakaan yang membawa suasana hati pengunjungnya merasa nyaman, senang, bahagia dan betah. Sehingga pengunjungnya terdorong menjadikan perpustakaan itu sebagai sumber inspirasi dan imajinasi.
Profil Perpustakaan Loka Ghana
Perpustakaan Loka Ghana dirancang dalam dua segmen yaitu indoor dan outdoor. Indoor menata perpustakaan di dalam ruang, outdoor menata perpustakaan di luar ruang.
1) Indoor
Penataan ruang indoor ada tiga bagian yaitu ruang sirkulasi, ruang ekspresi (serba guna) dan ruang referensi. Ketiga ruang merupakan satu kesatuan konsep. Dinding kanan kiri setiap ruang berisi tentang gambar dan tulisan tentang budaya, tokoh-tokoh, info gizi, oase kebumian, dll.