Bulan puasa bagi orang beriman menjadi sarana ideal dan straegis dalam mengasah jiwa dan menjaga agar kebersihannya tetap terjaga. Mengapa?Â
Sebab bulan puasa (Ramadhan) adalah bulan yang menyuguhkan sejuta jalan untuk pembersihan jiwa. Bulan ini juga memberikan jalan panjang (kesempatan lama) guna melakukan pembersihan jiwa.
Di sisi lain bulan ini juga menyuguhkan training (pelatihan) jiwa dengan berbagai aktivitas pengendalian, baik yang bersifat biologis maupun psikis.Â
Semua ini disuguhkan agar jiwa seorang hamba bisa terjaga dari kotoran-kotoran jiwa, sehingga menjadi jiwa yang bisa mengantarkan pemiliknya menjadi orang yang bertakwa.
Namun, menjalankan puasa dalam upaya mencapai tataran jiwa yang ideal tersebut butuh kewaspadaan dari berbagai varian ego yang dimiliki. Sebab aneka varian tersebut jika berada dalam diri orang yang berpuasa juga akan berpengaruh negatif pada jiwanya.
4 Ego yang Perlu Diwaspadai
Terdapat 4 varian ego yang menjadi fenomena di tengah kehidupan masyarakat yang perlu diwaspadai dan dihindari oleh kita yang sedang berpuasa. Sebab keempatnya tidak baik bagi kesehatan jiwa.Â
Di lain pihak keempat ego tersebut merupakan ekspresi jiwa yang tidak sehat. Ekspresi tersebut sebagai bukti tidak mampunnya sang pemilik jiwa untuk mengendalikannya.
1) Ego Pribadi
Yaitu konsep berpikir, bersikap dan bertindak yang mempersepsi dirinya lebih hebat dibanding orang lain. Parameter yang lazim digunakan antara lain status sosial, keturunan (darah), bisa pendidikan, bisa kekayaan, bisa popularitas,dll.Â