Menyongsong diberlakukannya Kurikulum Merdeka, guru dihadapkan pada kesiapan mental dan pemikiran tentang strategi, model, metode pembelajaran yang bersifat partisipatif.Â
Pendek kata guru dituntut makin cerdas mengelaborasi kompetensi pedagogik. Kesiapan mental berkaitan dengan mindset guru sebagai aktor perubahan. Sedangkan pemikiran strategi, model, metode lebih berorientasi tasi pada efektivitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu guru harus mengikuti dinamika yang terjadi terkait dengan tuntutan kurikulum. Salah satu tuntutan tersebut adalah dilaksanakannya kegiatan Outing Class Learning. Mengapa harus Outing Class Learning? Sebab strategi ini relevan dengan penerapan model Project Based Learning.
Konsep Outing Class Learning
Secara sederhana Outing Class Learning adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas. Namun dalam praktiknya dapat dilakukan dengan kegiatan outbound, kunjungan ke instansi, pusat industri, dll.
Tulisan ini akan memaparkan kegiatan Outing Class Learning yang dilakukan di luar kelas dengan obyek lingkungan sosial-budaya sekitar sekolah.Â
Kegiatan tersebut dilakukan seperti pembelajaran regular, hanya pada saat pembelajaran peserta didik diajak guru ke luar kelas menuju obyek yang telah ditentukan yaitu desa yang berada di sekitar sekolah.Â
Kegiatan tersebut merupakan pengalaman penulis dalam mendampingi peserta didik dalam kegiatan Outing Class Learning.
Pelaksanaan kegiatan Outing Class Learning terdapat nilai-nilai positif yang dapat dikembangkan. Beberapa nilai positif tersebut antara lain:
1) Peserta didik merasa gembiraÂ
Kegiatan Outing Class Learning dapat membawa suasana hati peserta didik gembira. Mengapa demikian? Sebab mereka merasa menghirup suasana yang berbeda dibanding pembelajaran di kelas. Dengan kata lain kegiatan Outing Class Learning juga bersifat rekreatif
2) Melatih peserta didik bekerja sama
Kegiatan Outing Class Learning juga melatih peserta didik dapat bekerja sama menyelesaikan tugas pembelajaran yang diberikan guru.Â
Dalam kegiatan Outing Class Learning juga melatih menghargai pendapat teman yang berbeda. Yang jelas Kerja sama akan terjalin dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru secara berkelompok.
3) Melatih peserta dikGuru dalam kegiatan Outing Class Learning memberikan lembar pengamatan yang berisi aspek-aspek kehidupan yang ada di masyarakat yang akan dijadikan obyek belajar.Â
Dalam penggalian data tentu peserta didik akan menemukan masalah. Sehingga mereka dituntut kreatif agar dapat memecahkan masalah.
4) Melatih peserta didik berpikir kritis
Nilai positif kegiatan Outing Class Learning yang tidak kalah pentingnya adalah melatih peserta didik berpikir kritis. Sebab dalam kegiatan tersebut peserta didik diberikan tugas selain mengamati juga memecahkan masalah yang ditemukan selama kegiatan pengamatan.Â
Oleh sebab itu mereka dilatih menganalisis maslah yang ditemukan dengan pendekatan berpikir 5W+1H (what, where, when, why, who dan how). Langkah ini akan melatih peserta didik berpikir kritis.
5) Meningkatkan motivasi belajar
Kegiatan Outing Class Learning juga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Mengapa?Â
Sebab mereka belajar secara langsung berdasar pada fakta dan data yang ada di tengah masyarakat. Oleh sebab itu motivasi peserta didik mengikuti pembelajaran meningkat.Â
Indikator meningkatnya motivasi peserta didik dapat dilihat pada semangat mereka dalam menggali data maupun dalam mengolah data hasil pengamatan yang mereka lakukan.
Berdasar paparan di atas dapat diketahui bahwa kegiatan Outing Class Learning mempunyai peran penting dan strategis dalam mengembangkan aspek-aspek kecerdasan peserta didik.Â
Melalui kegiatan Outing Class Learning peserta didik diajak berpikir secara kontekstual berdasar realita yang ditemukan di masyarakat yang menjadi obyek pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H