Berpikir kritis bisa dikatakan sebagai ujung tombak keberhasilan menatap masa depan yang mempunyai kompleksitas permasalahan. Maka proses pembelajaran (apalagi menyongsong Kurikulum Merdeka), berpikir kritis menjadi orientasi dalam proses pembelajaran yang dijalankan oleh guru.
Pada hakikatnya berpikir kritis adalah cara berpikir tentang masalah apa saja, sehingga peserta didik dapat didorong meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual yang dikembangkan.
Mengingat hal demikian, maka berpikir kritis menjadi hal penting yang harus dikuasai guru baik konsep, tujuan, langkah maupun karakteristiknya. Mengapa demikian?
Sebab ketika guru memahami hal-hal tersebut, pada saat melakoni proses pembelajaran, guru akan memahami tentang kebutuhan apa saja yang harus dilengkapi dan disiapkan dalam pembelajaran guna mengasah berpikir kritis peserta didiknya.
Bagi peserta didik penguasaan kemampuan berpikir kritis mempunyai peran yang strategis.
Setidaknya terdapat dua alasan peserta didik dituntut dapat mengembangkan berpikir kritis yaitu akibat adanya ledakan informasi dan tantangan global yang dihadapi dengan berbagai kondisi yang semakin kompleks.
Mengenal 7 Karakter Berpikir Kritis
Pembahasan tentang berpikir kritis sudah banyak dilakukan oleh para pakar pendidikan. Tulisan ini akan mencoba memberikan ulasan secara khusus tentang karakteristik orang yang mempunyai kemampuan berpikir kritis.
Ketujuh karakter tersebut secara ideal harus dipahami guru guna mengembangkan kemampuan berpikir kritis kepada peserta didik.
Tentu saja saja tulisan ini bukan melakukan evaluasi, namun lebih pada prinsip saling berbagi sesama pemegang profesi guru.
Terdapat tujuh karakteristik berpikir kritis yang perlu dipahami oleh guru.
1) Mempunyai Truth Seeking
Yaitu ada keinginan menemukan kebenaran dari masalah yang sedang dihadapi, berani mengajukan pertanyaan, jujur dan memberikan pandangan secara obyektif, walapun pandangan tersebut belum tentu sesuai pendapatnya. Obyektivitas dalam berpikir merupakan kunci karakteristik ini.