Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Menerapkan Problem Based Learning dalam PTM Terbatas?

13 Februari 2022   08:41 Diperbarui: 14 Februari 2022   14:13 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan KD yang memungkinkan untuk diterapkan model PBL. Sebab masing-masing KD mempunyai tingkat kompleksitas yang berbeda.

b. Membagikan resume kepada semua peserta didik

Sekali lagi, langkah ini merupakan upaya guru memberikan pengetahuan awal kepada peserta didik. Dalam penerapan PBL, pengetahuan awal bagi peserta didik mempunyai arti penting sebagai pijakan untuk mengembangkan nalar kritisnya.

c. Menyusun "masalah" yang akan dijadikan sebagai basis pembelajaran dengan model PBL. Secara teori masalah bisa berupa potongan koran, video, artikel dll. Namun guru juga boleh menyusun sendiri. (Keterangan: masalah dibagi secara individual. Sebab untuk menghindari kerumunan. Maka pemecahan masalah bersifat individual. Dipresentasikan dan ditanggapai secara bergantian).

d. Menyusun strategi pengeloaan kelas (rumah-kelas) agar penerapan PBL dapat berjalan efektif efisien

  • Mengomunikasikan kepada semua peserta didik pada pembelajaran sebelumnya
  • Mengingatkan peserta didik yang belajar di rumah agar mengikuti sampai akhir pembelajaran
  • Menyampaikan informasi bahwa penerapan PBL tidak menggunakan diskusi, namun tanya jawab
  • Memotivasi agar dalam pembelajaran yang akan dijalankan semua peserta didik berani bertanya, menjawab maupun menaggapi Keterangan : minimal 2 pertemuan agar pelaksanaan lebih maksimal

2) Pembelajaran

  • Guru membagikan resume materi
  • Guru membagikan masalah
  • Guru meminta secara individu memecahkan masalah
  • Guru menunjuk beberapa peserta didik (rumah-kelas) untuk presentasi
  • Guru mengatur diskusi/dialog  antar peserta didik (di rumah-di kelas) untuk membahas masalah yang dipresentasikan
  • Guru besama peserta didik mengambil kesimpulan

Paparan di atas merupakan iktiar untuk menerapkan model-meodel pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih, membekali  daya nalar peserta didik berpikir analitik dan problematik. Namun model tersebut harus disesuaikan dengan dengan kondisi riil yang sekarang dihadapi. Sehingga implementasi model tidak bisa seratus persen sesuai sintak yang direkomendasikan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun