Keterangan:Â
- Kegiatan pemecahan masalah secara kelompok diganti dengan pemecahan secara individual
- Presentasi hanya dilakukan beberapa peserta didik saja (4 s.d.5) dilanjutkan tanggapan maupun pertanyaan
- Guru memfasilitasi jalannya presentasi dan dialog antar peserta didik agar yang di rumah dan di kelas secara merata dapat berpartisipasi dalam proses tanya jawab.
Menyusun masalah
Salah satu kesulitan guru dalam menerapkan PBL adalah menyusun masalah. Secara teori masalah bisa berupa video, kliping koran maupun disusun sendiri oleh guru. Masalah disusun berdasar KD yang sedang dibahas oleh guru. Masalah dibuat yang bersifat kontekstual.Â
Secara teori karakteristik dasar PBL adalah adanya 'masalah' yang diberikan guru untuk dibahas, dianalisis, dipecahkan oleh peserta didik. Oleh sebab itu tingkat kompleksitas masalah yang disusun guru akan mendorong konteks persoalan masalah tersebut yang mempunyai "daya tarik". Selain itu langkah pemecahan masalah yang dirancang oleh guru harus juga menantang peserta didik untuk berpikir. Maka langkah pemecahan masalah harus bersifat problematik dan analitik.
Contoh Masalah
1). Mapel PAI Kelas XIIÂ
Perkawinan dalam Islam dan Dinamika Sosial Budaya
Perkawinan dalam agama Islam memang dianjurkan. Sebab melalui perkawinan akan melahirkan generasi penerus agama, keluarga, masyarakat dan bangsa. Islam menetapkan aturan main/ syarat perkawinan yang tegas berdasar ajaran Islam. Aspek keagamaan, "bibit, bobot dan bebet" menjadi hal yang juga dipertimbangkan. Seiring dengan dinamika masyarakat yang kian mengglobal, maka fenomena perkawinan lintas suku juga marak terjadi.
a. Carilah dari beberapa sumber untuk menjawab syarat-syarat perkawinan menurut Islam
b. Bibit, bobot dan bebet adalah salah satu konsep perkawinan masyarakat Jawa
- Mengapa orang Jawa berpandangan demikian?
- Sesuaikah konsep tersebut dengan pandangan Islam?