Penyajian kegiatan pembelajaran agar bisa dilaksanakan didasarkan pada opsi guru memilih pendekatan, model dan media yang akan digunakan. Kurikulum 2013 merekomendasikan agar guru menggunakan pendekatan saintifik.Â
Pendekatan ini menekankan pada 4 model pembelajaran, yaitu Discovery Learning, Inquiry Learning, Problem Based Learning (PBL) dan Projec Based Learning (PjBL).Â
Terkait dengan pendekatan tersebut, maka guru dalam menyusun rancangan pembelajaran sudah diberi rambu-rambu model pembelajaran yang ideal.
Oleh sebab itu, guru tinggal memilih model-model pembelajaran tersebut yang sesuai yang memungkinkan untuk bisa dijalankan dalam proses pembelajaran daring.Â
Hal yang pasti dalam pembelajaran daring guru dituntut cermat memahami kondisi riil peserta didik.Â
Pemahaman karakteristik terhadap peserta didik secara cermat, akan membantu guru tepat memilih model, maupun media dalam pembelajaran
Demikian juga pemilihan metode. Apabila kondisi kelas tidak memungkinkan untuk diskusi, maka jangan digunakan diskusi. Sebab akan berdampak bahwa rancangan pembelajaran guru tidak dapat dilaksanakan di lapangan.Â
Metode diskusi dalam pembelajaran tatap muka saja belum tentu bisa diterapkan di semua kelas, apalagi dalam pembelajaran daring.
Dengan kata lain prinsip dasar rancangan pembelajaran agar dapat dijalankan harus didasarkan pada kondisi riil yang dihadapi peserta didik.Â
Sekali lagi pemahaman terhadap karakteristik peserta didik akan membantu guru dalam menyusun rancangan pembelajaran agar dapat dilaksanakan di dalam kelas daring.Â
Hal terpenting juga penggunaan aplikasi untuk pembelajaran daring juga harus dikuasai guru dan ramah dengan kondisi rill peserta didik.