Kapanpun guru memang harus siap dengan tantangan. Sebab profesi guru selain membutuhkan sikap inovatif dan kreatif, guru juga membutuhkan sikap mental yang adaptif terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi, secara khusus dalam pembelajaran daring.Â
Mengapa guru perlu mengembangkan kurikulum dalam pembelajaran daring? Sebab kondisi daring adalah kondisi yang bersifat "anomali" (tidak semestinya).Â
Hal ini tidak biasanya terjadi dalam pembelajaran selama ini. Maka daring pasti akan menyisakan masalah bagi peserta didik, baik psikologis maupun sosial dan intelektual bagi peserta didik.
Masalah psikologis berkaitan dengan motivasi yang harus dibangun, masalah sosial berkaitan dengan kondisi keluarga dan lingkungan yang belum tentu mendukung, sedangkan masalah intelektual berkaitan dengan ketercapaian ranah kognitif dalam menjalankan rangkaian kegiatan pembelajaran yang harus dijalani dengan beban-beban yang harus dijalankannya.
Oleh Sebab itu, salah satu tuntutan kompetensi pedagogik guru adalah mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi pembelajaran daring. Langkah ini perlu dilakukan agar layanan pembelajaran tetap terjaga kualitasnya, namun dapat rasional dengan kondisi pembelajaran daring.Â
Parameternya adalah materi yang" inti saja" namun dapat menanamkan sikap dan mengembangkan keterampilan berpikir tinggi peserta didik. Kondisi materi yang disebut inti yang tahu persis adalah gurunya masing-masing.
Langkah-langkah penting yang perlu dilakukan guru dalam mengembangkan kurikulum pada pembelajaran daring (Kurikulum Daring):
a. Menyusun "desain" kurikulum sesuai bidang tugasnyaÂ
Mengingat pembelajaran daring adalah kondisi "darurat", maka langkah awal sebaiknya menyusun "grand design" kurikulum sesuai bidang tugasnya. Hal ini penting agar dalam penjabaran di lapangan dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Lalu, apa isi grand desain kurikulum yang harus disusun guru?
1. Materi esensi yang mesti dikuasai peserta didik
Materi esensi tentu berdasar pada tebaran Kompetensi Dasar (KD 3.1) yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum. Maka dalam kondisi daring guru sebaiknya melakukan resrukturisasi pada jumlah KD ataupun rasionalisasi materi yang tertuang dalam masing-masing KD.Â
Kegiatan ini bisa disebut sebagai langkah pemetaan KD (analisis KD). Hasil yang diharapkan adalah adanya materi esensi yang dipandang guru untuk dikuasai peserta didik dalam pembelajaran daring.