Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menengok Pekerjaan Wanita Jawa Tempo Dulu

8 April 2021   10:58 Diperbarui: 5 September 2021   06:34 3445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Olivier Yohannes Raap.Pekerja Di Djawa Tempo Doeloe.Hal.143.

Apapun pekerjaan yang ada sekarang adalah dinamika pekerjaan masa lampau. Sebab manusia selalu berusaha melakukan imitasi dan identifikasi. Oleh sebab itu tidak ada salahnya kita mengetahui pekerjaan yang dilakukan oleh wanita pada masa lampau. Mengapa wanita? Sebab sosok yang satu ini selalu menjadi pusat perhatian dalam setiap aktivitasnya. Yang jelas, secara historis, sejarah wanita di Jawa mempunyai lompatan historis dari persepsi "konco wingking  dan suwargo nunut neraka katut" pada akhirnya berhasil menampilkan peran di ranah publik dalam berbagai aspek.

Terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh wanita-wanita di Jawa pada abad XIX dan awal abad XX.

  • Menumbuk padi, yaitu kegiatan mengupas kulit padi dengan alat tradisional. Pekerjaan ini dilakukan oleh wanita-wanita petani di desa.
  • Penjual Pecel, yaitu menjual makanan khas Jawa yang berasal dari ramuan kacang tanah goreng yang dilembutkan dicampur dengan cabe, bawang putih, garam dan kencur ditambah sayur mayur seperti daun semanggi, kenikir/potroseri, daun papaya muda, kacang panjang,dll. Melengkapi nasi pecel ini biasanya ditambah lauk "peyek" atau kerupuk/opak. Pekerjaan ini dilakukan oleh wanita desa yang mencoba mengadu nasib di kota.
  • Penjual nasi keliling, yaitu menjajakan nasi secara keliling dengan cara menggendong. Piring yang digunakan adalah daun pisang atau daun jati. Waktu penjualan pagi hari untuk sarapan. Pekerjaan ini dilakukan oleh wanita desa yang menjajagan daganganya di kota.
  • Warung Makan, yaitu pekerjaan yang berkitan dengan usaha membuka warung di suatu tempat tertentu, baik di rumah maupun tempat lain. Pekerjaan ini ada di kota-kota maupun di desa.
  • Penjual Gula Jawa, yaitu menjual gula yang berasal dari saripati kelapa. Biasanya gula dicetak dengan bambu.
  • Penjual sayur (mbok sayur), yaitu seorang ibu yang menjual sayur secara berkeliling. Sayur digendong menggunakan "jarik/selendang". Sayur ditaruh di tempat yang disebut dengan "tenggok" (anyaman bambu yang dibuat seperti kotak/bulat).
  • Warung makan, yaitu menjual makan degan menempati tempat tertentu. Tempat bisa di bagian rumah atau di tempat lain yang dianggap strategis. Alat-alat yang digunakan seperti wajan, tungku (kompor tradisional yang terbuat dari tanah liat dan berbahan bakar kayu).
  • Pemintal benang, yaitu pekerjaan yang melakukan proses industri secara tradisinal dari kapas diolah menjadi benang. Pekerjaan ini dilakukan oleh wanita-wanita dari kalangan elit lokal. Sebab prosesnya membutuhkan keterampilan khusus.
  • Penenun, yaitu kegiatan produksi menenun kain. Langkah menenun masih menggunakan alat yang tradisonal. Alat-alat yang ada masih menggunakan kayu dan bambo yang dikaitkan agar bisa berfungsi untuk menenun. Pekerjaan ini dilakukan oleh wanita-wanita dari kalangan elit lokal. Tetapi akhirnya ke pedesaan setelah wanita-wanita dari kalangan bawah bekerja kepada juragan-juragan yang memiliki usaha tenun.
  • Penukar uang, yaitu pekerjaan dalam bentuk jasa. Perjaan ini merupakan kreativitas wanita dalam membaca peluang yang memungkinkan mendapatkan tambahan penghasilan. Biasanya perkejaan ini merupakan pekerjaan sampingan. Cara kerjanya adalah menata uang logam secara terpisah sesuai dengan jumlah nilai mata uangnya. Pekerjaan ini laris manis pada saat menjelang hari raya Idul Fitri.

Sumber: sustercb.com
Sumber: sustercb.com
Sumber : Olivier Yohannes Raap.Pekerja Di Djawa Tempo Doeloe.Hal.75.
  • Pencuci baju, yaitu pekerjaan mencucikan baju. Biasanya elit-elit lokal maupun tuan tanah yang mencucikan baju, sekalian diseterika. Pekerjaan jasa ini hanya ada di kota-kota.
  • Tukang pijat, yaitu pekerjaan jasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk memahami anatomi pisik manusia. Pekerjaan ini biasanya dimiliki oleh wanita-wanita yang sudah tua. Pekerjaan ini juga mendapat respon di kota-kota. Biasanya wanita yang bekerja adalah orang-orang desa yang melakukan urbanisasi ke kota.

Sumber: https://triasyuliana.wordpress.com/2015/
Sumber: https://triasyuliana.wordpress.com/2015/
Sumber : Olivier Yohannes Raap.Pekerja Di Djawa Tempo Doeloe.Hal.104.
  • Dukun Bayi, yaitu orang yang membantu proses kelahiran dan mengasuh bayi sampai usia 40 hari.  Pekerjaan ini ada baik di kota apalagi di desa. Pekerjaan jasa ini bisanya dilakukan oleh wanita-wanita yang sudah tua.
  • Koki, yaitu pekerjaan berkaitan dengan masak memasak. Pekerjaan ini membutuhkan kemampuan mengetahui jenis-jenis masakan beserta bumbu yang dibutuhkan. Maka tidak semua wanita bisa bekerja sebagai koki. Biasanya seorang koki adalah wanita yang berusia sekitar 60 tahun. Mungkin saja berkaitan dengan pengalaman yang sudah dimiliki.
  • Pembantu rumah tangga. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh wanita-wanita desa dengan menjual jasa tenaga untuk mengasuh anak-anak para elit lokal atau orang asing. Pekerjaan yang dialkukan selain mengasuh anak-anak juga membersihkan rumah dan pekerjaan lain yang dibutuhkan oleh tuan rumah.
  • Penari, yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan seni yang dimiliki. Menari bisa dilakukan secara berkeliling maupun menerima permintaan para elit lokal.
  • Pekerja Seks Komersial, yatu pekerjaan wanita dengan sengaja mejajakan dirinya untuk mendapatkan uang. Sasaran kerja mereka adalah para elit lokal yang berduit maupun orang-orang asing. 

Beberapa jenis pekerjaan di atas menunjukkan bahwa wanita juga berperan dalam menyangga ekonomi keluarga, walaupun berada dalam kungkungan sistem feodal dan kolonial yang masih kuat. Beberapa pekerjaan tersebut masih ada yang bertahan dengan beberapa inovasi, namun juga sudah banyak yang hilang. Semoga bermanfaat ! (Keterangan : Materi dan Foto disarikan dari Buku Pekerja Di Jawa Tempo Doeloe, Tulisan Oliver Johannes Raap, Diterbitkan oleh Galang Pustaka Tahun 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun