Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Merapipreneurship

5 April 2021   08:06 Diperbarui: 5 April 2021   08:30 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kabupaten Magelang selain mempunyai obyek wisata berupa budaya (Candi Borobudur, Candi Mendut,dll),  juga mempunyai obyek wisata yang berbasis Gunung Merapi. Obyek itu digagas sebagai upaya menjadikan Gunung Merapi sebagai pesona bagi masyarakat. Sejak dulu setiap letusan Merapi pasti menimbulkan dampak bagi masyarakat Magelang.

Menyikapi kondisi Gunung Merapi yang selalu meninggalkan jejak bencana tersebut, pemerintah Kabupaten Magelang pada tahun 2002 melakukan terobosan dengan menjadikan Gunung Merapi sebagai pesona yang menarik, yaitu didirikannya "Ketep Pass." Pendirian Ketep Pass merupakan langkah "Merapipreneurship" yang perlu mendapat dukungan dari masyarakat.  Langkah ini adalah langkah cemerlang. Sebab menjadikan bencana Gunung Merapi yang selalu muncul, dijadikan sebagai inspirasi mengembangkan wirausaha dalam bentuk obyek wisata alam dengan menjadikan Gunung Merapi sebagai sumber "estetika dan pengetahuan" bagi masyarakat luas.

Sebagai estetika, Ketep Pass menjadikan Gunung Merapi sebagai pesona bagi wisatawan. Maka di obyek wisata ini disediakan "alat pengindera" jarak jauh untuk melihat puncak Merapi. Ketika cuaca cerah, melalui alat ini pengunjung akan melihat keindahan puncak Merapi. Wisatawan juga bisa melihat keindahan Gunung Merapi dan gunung-gunung yang mengitarinya seperti Gunung Merbabu, Gunung Sindoro maupun Gunung Sumbing dari lokasi obyek wisata ini dengan mata telanjang.

Dari aspek pengetahuan, di obyek wisata Ketep Pass ini disuguhkan foto-foto dan film letusan Gunung Merapi dari waktu ke waktu, khususnya letusan dahsyat tahun 2010. Di obyek wisata ini terdapat Museum dan Gedong Bioskop Mini (sekitar 70 kursi).

Ketep Pass sudah sukses menarik wisatawan dari berbagai daerah, termasuk dari Jakarta. Semoga keberhasilan ini pada saatnya akan muncul kebijakan baru tentang "Selogriyoprenurship" yaitu pengembangan obyek wisata budaya yang terintegrasi dengan alam (pegunungan) di wilayah kawasan Candi Selogriyo. Mohon doanya dan dukungan pembaca!

Dari sisi masyarakat pun tidak mau ketinggalan. Biasanya masyarakat sekitar gunung hanya menanam sayur mayur dan buah, sekarang sudah mengembangkan wirausaha (agro wisata) berbagai cara yang mengundang sensasi, salah satunya wisata "petik strawberry."

Sementara itu, di beberapa daerah terdampak Merapi tahun 2010 sekarang sudah banyak mendirikan pusat-pusat kuliner yang lokasinya dibuat di tepi sungai bekas aliran lahar dingin Gunung Merapi. Sambil menikmati menu makan yang disediakan, pemilik usaha secara tidak langsung ingin mengajak mengingat bersama betapa dahsyatnya Gunung Merapi tahun 2010 yang pernah mereka saksikan. Semoga bermanfaat!

Ketep Pass sudah sukses menarik wisatawan dari berbagai daerah, termasuk dari Jakarta. Semoga keberhasilan ini pada saatnya akan muncul kebijakan baru tentang "Selogriyoprenurship" yaitu pengembangan obyek wisata budaya yang terintegrasi dengan alam (pegunungan) di wilayah kawasan Candi Selogriyo. Mohon doanya dan dukungan pembaca!

Dari sisi masyarakat pun tidak mau ketinggalan. Biasanya masyarakat sekitar gunung hanya menanam sayur mayur dan buah, sekarang sudah mengembangkan wirausaha (agro wisata) berbagai cara yang mengundang sensasi, salah satunya wisata "petik strawberry."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun